Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju sebagai Petahana, Jokowi Dinilai Tiru Cara SBY

Kompas.com - 04/12/2018, 14:57 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menilai calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo akan terus memanfaatkan posisinya sebagai petahana untuk meningkatkan elektabilitas dan melawan segala kritik yang dilayangkan kepadanya.

Menurut dia, Jokowi saat ini juga meniru cara yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono saat bertarung sebagai petahana pada Pemilihan Presiden 2009.

Apa yang ditiru Jokowi dari cara SBY?

"Pak Jokowi itu mengikuti cara-cara yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan memberikan dana bantuan sosial, dana desa, dan kebijakan yang berpihak terhadap rakyat lainnya hingga masa akhir sebagai Presiden," kata Hendri saat menghadiri diskusi 'Carut-Marut Komunikasi Kebijakan Pemeritahan Jokowi', di Sekretariat Nasional Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Pernyataan ini disampaikan Hendri dengan melihat beberapa kebijakan yang belakangan dikeluarkan Jokowi. Bagi pesaingnya, kebijakan yang dikeluarkan bertujuan untuk mendongkrak elektabilitasnya pada Pilpres 2019.

Kebijakan-kebijakan tersebut di antaranya aturan soal pengangkatan pegawai honorer dalam Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajamen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan rencana perampungan proyek infrastruktur jalan tol Trans-Sumatera sebelum Juni 2019.

"Dia (Jokowi) memang kini menggunakan gaya komunikasi politik yang menyerang untuk melindungi kebijakan pemerintahnya. Sebab, calon wakilnya, Ma'ruf Amin, suka blunder dengan omonganya sendiri. Maka, Jokowi gunakan kebijakan-kebijakan sebagai senjatanya," kata Hendri.

Selain itu, menurut Hendri, Jokowi akan lebih fokus meningkatkan elektabilitasnya mengingat masa kampanye terhitung kurang lebih 4,5 bulan lagi sebelum Pemilu 2019.

"Saya yakin Jokowi akan menggenjot Infrastruktur sebelum April 2019. Makanya jangan kaget kalau Jokowi akan sering meresmikan proyek pemerintah," kata dia.

Untuk menghadapi kritikan dari oposisi, kata Hendri, Jokowi bisa membalasnya dengan kebijakan atau prestasi yang sudah ia berikan kepada masyarakat, salah satunya pembangunan infrastruktur.

"Rata-rata yang dikritik adalah ekonomi, tapi Jokowi membalasnya dengan pembangunan infrastruktur. Jawabannya, apa pun ya infrastruktur," ucapnya.ujar Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com