JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal mengatakan, Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Yosua Pandit Sembiring langsung menuju lokasi tewasnya 31 pekerja PT Istaka Karya (BUMN) yang melakukan pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua.
Puluhan pekerja ini diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kepolisian telah melakukan mapping dan penyelidikan terhadap aksi yang dilakukan oleh KKB di Papua.
“Sudah teridentifikasi beberapa kelompok tinggal mengkrucutkan apakah kelompok ini benar atau tidak,” ujar Iqbal, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Baca juga: Pemerintah Didesak Ambil Tindakan soal Tewasnya 31 Pekerja di Nduga
Mengenai motif pembunuhan, masih dalam penyelidikan.
"Kami akan kejar ke mana pun Kelompok Kriminal Bersenjata ini berada,” ujar Iqbal.
Iqbal mengatakan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah memerintahkan Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto dan beberapa pejabat utama Polri mengecek lokasi kejadian untuk menganalisa dan memitigasi situasi keamanan di Papua.
Polisi menyayangkan aksi kekerasan yang dilakukan terhadap puluhan pekerja ini.
“Saudara-saudara kita adalah pekerja proyek infrastruktur yang ingin membangun Papua,” kata Iqbal.
“Menyambungkan konektivitas dari wilayah A ke wilayah B, Kabupaten Nduga ke kabupaten lain untuk kepentingan publik,” ujar dia.
Baca juga: Menhan Anggap Para Pembunuh 31 Pekerja di Papua adalah Separatis, TNI Harus Turun
Pasca peristiwa ini, ia memastikan situasi di Provinsi Papua relatif aman dan kondusif.
“Hanya di titik Distrik Yigi Kabupaten Nduga (rawan), masyarakat kami minta tenang tidak perlu cemas. Percayakan kepada TNI dan Polri untuk melakukan langkah-langkah hukum,” ujar Iqbal.
“Kami akan mengejar kelompok-kelompok ini dan melakukan proses hukum sesuai dengan prosedur yang ada,” lanjut dia.
Mengenai jumlah korban, hingga kini, Polri masih memastikan. Terakhir, berdasarkan keterangan terakhir Polda Papua, ada 31 korban tewas. Sementara, ada satu orang yang belum diketahui nasibnya, diduga lari menyelamatkan diri.
Iqbal mengatakan, polisi juga melakukan langkah sesuai standar operasional prosedur (SOP) yaitu penyelamatan.
“Prioritas pertama kami melakukan penyelamatan korban, kami belum tahu pasti disana masih ada yang hidup atau tidak,” ujar Iqbal.
Baca juga: Ini Instruksi Jokowi soal Kabar Penembakan 31 Pekerja Jembatan di Nduga
Sebelumnya, Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Papua AKBP Suryadi Diaz mengatakan, diduga, 31 orang ini tewas dibunuh akibat ulah dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Ia merinci, 24 orang dibunuh pada hari pertama, kemudian 7 orang lainnya juga mengalami hal yang sama. Sementara, satu orang belum ditemukan, diduga melarikan diri.
Diinformasikan, 1 mobil Strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Senin (3/12/2018), personel gabungan Polri dan TNI yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayawijaya, AKP. R.L. Tahapary bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga.
Akan tetapi, saat tiba di kilometer 46, tim bertemu dengan satu unit mobil dari Distrik Mbua dan menyampaikan kepada tim gabungan TNI dan Polri adanya pemblokiran jalan oleh KKB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.