Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jokowi Apresiasi Prestasi Para Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 03/12/2018, 15:21 WIB
Anissa DW,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengapresiasi prestasi-prestasi yang berhasil ditorehkan oleh para penyandang disabilitas.

Jokowi mencontohkan capaian kontingen Indonesia saat perhelatan Asian Para Games 2018 lalu sebagai prestasi yang sangat mengagumkan. Selain olahraga, Jokowi juga mengapresiasi prestasi para penyandang disabilitas di bidang lainnya.

Menurut dia, semangat yang dimiliki para penyandang disabilitaslah yang membuat mereka dapat membuat prestasi mengagumkan.

"Prestasi yang gemilang dari anak-anak kita tersebut saya pastikan bisa terjadi karena semangat juangnya, kerja kerasnya, dan juga kreativitasnya," kata Jokowi saat peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2018 di Summarecon Mal Bekasi, Senin (3/12/2018).

Baca juga: Mensos Ajak Semua Kalangan Wujudkan Indonesia Inklusi

Selain itu, Jokowi juga mengapresiasi dan menghargai penyelenggaraan Hari Disabilitas Internasional 2018. Menurutnya, acara HDI kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Semuanya hadir, penuh kegembiraan, penuh keceriaan. Menampilkan prestasi-prestasi serta karya-karya. Ini menunjukkan bahwa kita mampu melakukan lompatan-lompatan," ucap Jokowi.

Pada kesempatan yang sama Jokowi juga menyerahkan secara simbolik bantuan-bantuan kepada para penyandang disabilitas. Bantuan itu di antaranya, 2000 alat bantu dengar, 1000 kursi roda, serta bantuan serta penghargaan kepada para penyandang disabilitas inspiratif dan berprestasi.

Inklusi dan ramah

Para penyandang disabilitas menampilkan tarian saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di Summarecon Mal Bekasi, Senin (3/12/2018)ANISA DEA Para penyandang disabilitas menampilkan tarian saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di Summarecon Mal Bekasi, Senin (3/12/2018)

Pemerintah mengangkat tema "Indonesia Inklusi dan Ramah Disabilitas pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2018.

Menurut Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto, tema tersebut merupakan perwujudan dari kepedulian pemerintah. Tema tersebut merupakan tindak lanjut dari Undang-undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Dia menegaskan, inklusi tetap menjadi perhatian utama pemerintah. Sementara, istilah ramah digunakan agar jangkauan terhadap disabilitas bisa lebih luas lagi.

"Nah, tahun ini kami tambahkan dengan kata ramah yang lebih jauh lagi jangkauannya. Bukan hanya inklusif tapi juga ramah. Bagaimana kami meraih mereka, bagaimana kami menyapa mereka dengan sebaik-baiknya," ucap Edi kepada Kompas.com, Minggu (2/12/2018).

Baca juga: Data Akurat Kunci Kebijakan Tepat bagi Penyandang Disabilitas

Pada peringatan HDI kali ini, terdapat pameran produk serta karya para penyandang disabilitas, talkshow, hingga pertunjukan seni menyemarakkan acara. Acara yang digelar pada 2 dan 3 Desember 2018 ini juga menjadi ajang ekspos program layanan iklusi pemerintah.

Tidak hanya Presiden RI, apresiasi terhadap penyelenggaraan HDI 2018 juga datang dari penyandang disabilitas. Salah satunya adalah Maulani Rotinsulu.

Menurut dia, acara HDI tahun ini lebih terorganisasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dia pun mengapresiasi partisipasi kementerian lain, kepolisian, bank, dan lembaga-lembaga lain yang mengekspos program layanan disabiltas.

"Setelah kita punya undang-undang tentang penyandang disabilitas, hal itu menjadi salah satu kemajuan yang bisa kita lihat. Bahwasanya mereka berani untuk memamerkan program layanan iklusi yang mereka miliki," ucap wanita yang juga Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia ini, Minggu (2/12/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com