Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Proses Pemulangan TKI Shinta Danuar yang Dirawat 4 Tahun di Taiwan...

Kompas.com - 30/11/2018, 05:49 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membawa pulang tenaga kerja Indonesia Shinta Danuar dari Taiwan ke Indonesia.

Shinta menjalani perawatan di rumah sakit selama 4 tahun karena sakit yang dideritanya. Ia mengalami lumpuh permanen karena gangguan pada syaraf tulang belakang.

Ketua BNP2TKI Nusron Wahid menjelaskan, Shinta Danuar merupakan tenaga kerja Indonesia yang terdaftar resmi di Kementerian Tenaga Kerja Indonesia.

“Ini (Shinta Danuar) legal, sehingga kami mengeceknya gampang. Datanya, gampang, langsung komunikasi ke keluarga gampang,” kata Nusron saat konferensi pers di Aula Boediharto Gedung Utama RS. Polri, Kramat Jati-Jakarta Timur, Kamis (29/11/2018).

Pemulangan Shinta Danuar ke Tanah Air melalui proses yang panjang. Kondisi kesehatan Shinta membuat penanganannya khusus, Pemulangan Shinta menggunakan ambulans khusus dari EMS (Emergency Medical Service) Taiwan yang disertai tim dokter.

Baca juga: Pemerintah Bawa Pulang TKI Shinta Danuar yang Dirawat 4 Tahun di Taiwan

“Hari ini Ibu Shinta Danuar dipulangkan dengan mengunakan Emergency Medical Services atau semacam ambulans di udara karena menurut keterangan dokter tidak boleh lepas dari saluran pernapasan,” kata Nusron.

Pemulangan Shinta Danuar menggunakan pesawat Eva Air berangkat dari Taoyuan Internasional Airport Taiwan pada Kamis (29/11/2018).

Pihak EMA juga meminta agar ambulans penjemput di bandara dilengkapi dengan arus listrik dan tabung oksigen yang mencukupi. Alat bantu pernapasan juga harus sudah tersedia di rumah sakit.

Selama penerbangan dilengkapi dengan peralatan medis serta dokter dan perawat yang menjaga kondisi Shinta Danuar selama penerbangan.

Nusron mengatakan, Pemerintah Indonesia menanggung semua biaya pemulangan hingga perawatan lanjutan Shinta Danuar di Indonesia.

“Semua atas biaya pemerintah tidak ada pihak-pihak lain yang membiayai semua atas biaya pemerintah,” kata Nusron.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Fasilitasi Pemulangan Shinta, TKI Lumpuh di Taiwan

Total biaya pemulangan Shinta adalah NT$ 520.000 atau diperkirakan setara dengan Rp 244.606.415 dengan asumsi kurs satu New Taiwan Dollar senilai Rp 460,397.

Sementara, Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen (Pol) Musyafak mengatakan, pihaknya akan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dengan tim dokter ahli di bidangnya.

“Dokter ahli bedah syaraf, ahli syaraf, ahli anestasi, dan ahli penanganan ICU mudah-mudah-mudahan bisa melakukan penanganan komprehensif apa yang diharapkan Ibu Shinta Danuar bisa sembuh sedia kala,” kata Musyafak.

Tim dokter akan langsung melakukan pemeriksaan untuk memastikan apa yang terjadi mengenai penyakit yang diderita Shinta Danuar.

“Kami tidak mendapatkan file medical record dari rumah sakit di Taiwan. KMi hanya mendapatkan info bahwasanya Ibu Shinta Danuar menderita kelumpuhan akibat dari infeksi syaraf di tulang leher,” kata Musyafak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Ramai-ramai Ajukan Diri jadi Amicus Curiae Sengketa Pilpres ke MK, dari Megawati sampai Mahasiswa

Nasional
Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Muhaimin Mengaku Belum Bertemu Dasco dan Prabowo Soal Posisi PKB ke Depan

Nasional
Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Kesimpulan yang Diserahkan Kubu Anies, Prabowo dan Ganjar dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
'Amicus Curiae' Megawati

"Amicus Curiae" Megawati

Nasional
Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com