Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dua Rekomendasinya, KNKT Sudah Bertemu Lion Air

Kompas.com - 29/11/2018, 20:57 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investigator Kecelakaan Moda Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Onisuryo Wibowo mengatakan, KNKT sudah bertemu dengan pihak-pihak terkait soal dua rekomendasi kepada Lion Air pasca-jatuhnya pesawat JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada 29 Oktober 2018.

Hal itu dikatakan Suryo di Gedung KNKT, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2018).

"Memang benar tadi pagi kami bertemu di Kementerian Perhubungan dengan Direktur Kelaikan Udara dan manajemen Lion Air. Dalam pertemuan itu, kami sinkronisasi apa maksud dari rekomendasi yang kami sampaikan," kata Suryo.

Baca juga: Klarifikasi, KNKT Nyatakan Lion Air PK-LQP Layak Terbang

Sebelumnya, dua rekomendasi ini berdasarkan hasil investigasi awal KNKT.

Rekomendasi pertama, KNKT meminta Lion Air meningkatkan budaya keselamatan. Caranya, menjamin implementasi dari operasi manual yang baru dikeluarkan Boeing.

Rekomendasi kedua, KNKT meminta Lion Air menjamin semua dokumen operasional diisi dan didokumentasikan secara tepat.

Sebab, KNKT menemukan perbedaan fakta soal data jumlah pramugari pesawat PK-LQP hasil investigasi dengan data dari Lion Air.

"Karena dalam penerbangan JT610 itu dicatat pramugarinya ada lima orang. Padahal sebetulnya ada enam orang," kata Kepala Subkomite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo.

Baca juga: KNKT Sebut Pesawat PK-LQP Tak Layak Terbang, Ini Respons Lion Air

Kini pihak Lion Air diberikan waktu untuk menjawab rekomendasi KNKT.

"Kami sudah saling memahami maksud dari rekomendasi itu apa. Kami tinggal tunggu jawabannya saja atas pandangan KNKT soal masalah keselamatan dalam manajemen ini," lanjut Suryo.

Oleh karena itu, ia berharap ada tindakan perbaikan yang signifikan dari semua pihak untuk menghasilkan sebuah aturan yang jelas mengenai prosedur keselamatan penerbangan yang sederhana sehingga mampu dipahami dengan mudah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com