Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons BPN Prabowo-Sandiaga atas Dukungan Keluarga Pendiri NU pada Pilpres 2019

Kompas.com - 29/11/2018, 20:28 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sodik Mujahid, mengatakan pihaknya semakin optimistis dapat memenangkan Pilpres 2019 setelah mendapat dukungan dari sejumlah anggota keluarga keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

"Kami semakin optimistis menangkan Pilpres 2019 dengan dukungan para kiai yang berasal dari keluarga pendiri NU, ini dukungan yang luar biasa selain kami juga mendapat dukungan dari masyarakat luas," ujar Sodik melalui keterangan tertulisnya, Kamis (29/11/2019).

Baca juga: Bertemu Prabowo-Sandiaga, Keluarga Pendiri NU Nyatakan Dukungan

Sodik menilai dukungan dari keluarga tiga pendiri NU tersebut menunjukkan bahwa selama ini Prabowo diterima semua pihak.

Padahal, kata dia, selama ini Prabowo diserang berbagai isu yang menyudutkan personal, namun justru dukungan para kiai NU yang didapat Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

"Apalagi semalam para kiai yang datang ke kediaman Pak Prabowo mengakui jika beliau diakui dunia internasional, dan ketegasannya juga tidak perlu diragukan untuk Indonesia. Para kiai ingin perubahan untuk Indonesia yang jauh lebih baik yang saat ini sudah semakin mundur," kata Sodik.

Baca juga: Sandiaga Minta Maaf soal Langkahi Makam Pendiri NU

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno bertemu dengan sejumlah anggota keluarga keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (28/11/2018) malam.

Dalam pertemuan tersebut keluarga pendiri NU menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga pada Pilpres 2019 mendatang.

"Perwakilan dzurriyah (keturunan) pendiri NU hadir di sini, bertukar pikiran, saling mendukung, saling memahami," ujar KH Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan saat memberikan keterangan usai pertemuan.

Baca juga: Komentar Timses Jokowi soal Cucu Pendiri NU Jadi Jubir Prabowo-Sandiaga

Gus Irfan merupakan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari. Ayah Gus Irfan, KH Yusuf Hasyim, dikenal sebagai salah satu tokoh NU sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Selain Gus Irfan hadir pula, KH. Hasyim Karim atau Gus Aying, KH. Fahmi Amrullah atau Gus Fahmi dan KH A. Baidhowi atau Gus Dhowi. Ketiganya adalah cucu dari KH Hasyim Asyari.

Ada pula KH Hasib Wahab, putra dari salah satu pendiri NU KH Wahab Hasbulloh dan Gus Billy, cicit dari KH Bisri Syansuri.

"Pak Prabowo tadi menjelaskan latar belakang beliau ingin menjadikan Indonesia menjadi lebih baik. Kami dari keluarga pendiri NU juga merasa terhormat karena beliau juga mengatakan bahwa indonesia ini lahir juga dari perjuangan para ulama NU," kata Gus Irfan.

Baca juga: Orang Kuat NU di Kubu Jokowi dan Prabowo...

"Sehingga kehadiran kami di sini semacam mengulang peristiwa perjuangan para pendahulu kita yang dulu," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, KH Hasib Wahab atau akrab disapa Gus Hasib berharap keputusannya itu dapat membawa Indonesia lebih baik.

Ia menilai visi misi pasangan Prabowo-Sandiaga dapat membawa kesejahteraan dan kondisi ekonomi yang lebih stabil.

"Kok yang layak nampaknya Pak Prabowo dan Pak Sandi untuk calon presiden dan wakil presiden," kata dia.

Kompas TV Warga di Jombang, Jawa Timur, kembali berunjuk rasa terkait insiden Sandiaga Uno yang melangkahi makam pendiri NU, Bisri Syansuri.<br /> <br /> Aksi warga dilakukan di Bundaran Ringin Contong, Jombang.<br /> <br /> Menurut peserta aksi, Sandiaga tak cukup meminta maaf lewat media kepada keluarga Bisri Syansuri. Warga meminta Sandiaga meminta maaf langsung kepada keluarga Kyai Bisri dengan datang ke Jombang. Warga juga mengecam ucapan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menyatakan insiden melangkahi makam tak berdampak bagi bangsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com