Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pimpinan KPK tentang Korupsi 10 Dollar di Singapura

Kompas.com - 27/11/2018, 13:33 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif memuji pencegahan dan penindakan kasus korupsi di Singapura. Menurut Laode, negara tersebut sangat jeli terhadap kejahatan korupsi.

Laode lantas menyinggung sebuah cerita yang disebut "Korupsi 10 Dollar".

"Yang di Singapura mereka menyebutnya Korupsi 10 Dollar. Jadi suatu saat ada pembantu dari Indonesia kerja di Singapura, dia naik subway, di sana kan dilarang minum, tapi karena dia orang baru, dia minum," cerita Laode dalam Diskusi Publik Hasil Review Konvensi PBB Antikorupsi di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Kemudian, kata Laode, tindakan sang pembantu tersebut diketahui oleh petugas pengamanan di dalam kereta. Saat dia turun, petugas pun menyerahkan dia ke penjaga stasiun.

Sang penjaga pun menyinggung tingginya denda bagi penumpang yang kedapatan minum di dalam kereta.

Baca juga: ICW: 8 Tahun Terakhir, Ada 220 Kasus Korupsi di Sektor Kesehatan

"Penjaganya ini dia bilang, 'Kamu tadi minum, ini lihat dendanya besar sekali, tapi boleh kamu kasih 50 dollar, saya lepas'. Ya pembantu enggak adalah uang sebesar 50 dollar itu. Dia punya 10 dollar, 'Saya cuma punya 10 dollar', diambil juga sama sekuriti. Terus dia (pembantu) pulang," kata Laode.

Saat sampai di rumah majikannya, lanjut Laode, pembantu itu melaporkan uang 10 dollarnya diberikan ke penjaga di stasiun agar dirinya tidak didenda.

Mendengar cerita itu, majikannya menghubungi Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) untuk melaporkan peristiwa tersebut.

"Majikannya telepon CPIB, diinvestigasi sama mereka," kata dia.

Laode mengaku sempat bertemu dengan salah satu orang yang menginvestigasi peristiwa tersebut. Ia pun menanyakan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

"Terus dia bilang, ya itu penting, bukan soal 10 dollarnya, tetapi bagaimana kalau sistem kita yang seperti itu rusak gara-gara 10 dollar," ungkapnya.

"Jadi maksudnya pantas saja Corruption Perception Index Singapura itu selalu di atas 10 besar karena pelayanan publiknya seperti itu tidak ditoleransi lagi yang tadi itu, (korupsi) 10 dollar seperti itu," lanjut Laode.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com