Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Presiden Jokowi Gagal Damaikan AS dan China di KTT APEC

Kompas.com - 27/11/2018, 10:51 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo bercerita pengalamannya berupaya mendamaikan Amerika Serikat dan China yang berseteru di Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC).

Tidak bisa damainya AS dan China membuat ekonomi dunia akan tetap dalam ketidakpastian pada masa mendatang.

Cerita itu disampaikan Presiden Jokowi saat berpidato di Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

"Sepuluh hari yang lalu dari KTT ASEAN, saya hadir di KTT APEC di Port Moresby, Papua Niugini. Kami menyaksikan pimpinan negara dari dua pemimpin ekonomi nomor satu dan dua bersitegang, dan saya melihat sulit dipersatukan," kata Jokowi di hadapan para CEO yang hadir.

Baca juga: Jokowi: Kami Telah Perbaiki Struktur Fiskal dari Konsumtif ke Produktif

Menurut Jokowi, Indonesia mencoba dari pagi sampai siang untuk menjadi jembatan bagi kedua pihak yang berseteru.

Indonesia menempatkan diri di posisi tengah, tidak berpihak kepada AS ataupun China.

"Sana kelompok sendiri, sini kelompok sendiri, kita di tengah agar ini bisa nyambung. Sampai setengah tiga gagal, enggak nyambung," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, kedua kubu sama-sama mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena sudah berusaha untuk menjadi jembatan.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Angka Kemiskinan di Desa Menurun

Kendati demikian, akhirnya forum itu gagal melahirkan kesepakatan.

"Mungkin Bapak Ibu sekalian sudah baca beritanya. Ini pertama kali dalam sejarah APEC gagal mengeluarkan pernyataan bersama," kata dia.

Menurut Jokowi, kondisi di KTT APEC itu menunjukkan ekonomi dunia masih berpotensi dilanda ketidakpastian. Perang dagang AS dan China masih akan terus berlanjut.

Namun, Jokowi meminta para CEO tidak perlu khawatir dengan perang dagang dua negara tersebut.

Menurut dia, Indonesia justru bisa mengambil peluang dari perang dagang itu. Misalnya, banyak pabrik yang ingin pindah ke negara ASEAN, termasuk Indonesia, agar terhindar tarif impor dari mitra perang dagangnya.

Ada juga peluang Indonesia meningkatkan ekspor ke pasar kedua negara.

"Ini peluang untuk meningkatkan Industri ataupun ekspor kita," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com