Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Persoalan Ekonomi, "Tempe Setipis ATM" Lebih Mudah Dipahami daripada Deretan Angka

Kompas.com - 27/11/2018, 09:59 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, mengatakan, perdebatan terkait ekonomi merupakan perdebatan yang wajar dan dinilainya substantif.

Rico menyebutkan, survei terbaru Median menyebutkan, sebanyak 48,9 persen masyarakat menilai bahwa persoalan ekonomi harus diselesaikan pemerintah.

Belakangan ini, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno berulang kali saling jawab soal harga pasar.

Menurut Sandiaga, ada keluhan warga soal ketidakstabilan harga. Sementara Jokowi mengungkapkan hal sebaliknya.

Baca juga: Blusukan di Pasar Gintung, Jokowi Beli 50 Buah Tempe

"Ini karena orang kebanyakan sulit mencerna pesan berupa angka-angka. Inflasi, angka statistik, ini kan rumit. Akhirnya semua pihak mencoba mencari gimmick dan simbol yang mudah dimengerti orang," ujar Rico dalam acara Aiman yang ditayangkan Kompas TV, Senin (26/11/2018) malam.

Akhirnya, muncul ungkapan-ungkapan seperti tempe setipis ATM hingga makan siang di Singapura lebih murah dari Indonesia.

Rico mengatakan, masyarakat sulit memahami jika diberikan data berupa angka-angka. Ungkapan-ungkapan semacam ini dinilainya lebih bisa dipahami masyarakat.

Menurut Rico, Jokowi juga menyadari hal ini sehingga ia menjawab Sandiaga dengan tidak bermain data.

"Kalau Jokowi mau mengomunikasikan keberhasilannya, dia harus pakai bahasa simbol. Kan sebetulnya dia ahli di situ," ujar Rico.

Baca juga: Ini Alasan Sandiaga Selalu Cari Ukuran Tempe Setiap Kunjungi Pasar

Untuk mematahkan pernyataan Sandiaga, kata Rico, Jokowi melakukan manuver juga dengan turun ke pasar dan berbelanja untuk membuktikan bahwa harga di pasar stabil.

Rico mengatakan, tidak ada yang salah dalam fenomena ini. Survei Median, kata dia, menyebutkan bahwa hanya 20 persen warga yang bisa menyebut visi misi capres dan cawapres dalam Pileg 2019.

Rico mengatakan, hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara maju.

"Bermain dalam bahasa yang mudah itu menjadi penting karena orang mudah me-relate," kata Rico.

"Oh yang dimaksud Pak Jokowi ini, kalau dia terpilih semua barang murah. Kalau Prabowo, bilang kalau Jokowi terus-terusan di situ, semua barang akan mahal. Sebenarnya itu saja, memang bertarungnya di situ mau enggak mau," tambah dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menuju Istana 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadir Open House di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadir Open House di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com