Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok yang Saling Serang di Medsos Diharapkan Bisa Duduk Bareng

Kompas.com - 26/11/2018, 13:58 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar media sosial yang juga Pendiri PT Media Kernels Indonesia Ismail Fahmi melakukan analisis terhadap unggahan warganet di media sosial terkait beberapa isu yang hangat dibicarakan.

Dari analisis itu, Ismail menemukan, pro dan kontra serta ujaran kebencian atau hate speech dalam konteks politik ikut terseret dalam unggahan soal agama di media massa.

Selain itu, budaya saling serang atau apa yang ia sebut kontra narasi di media sosial masih terus dilakukan.

"Biasanya 'kami dan mereka', posisi narasi yang sering dibuat, itu artinya posisi yang kontra narasi, ada narasi A sehingga dilawan," katanya di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta Pusat, Senin 26/11/2018).

Ismail menjelaskan bahwa narasi seperti itu tidak akan berkontribusi merajut persatuan Indonesia.

"Kontra narasi tidak menyatukan, artinya kita tersegregasi terus," ungkap dia.

Baca juga: Agar Tetap Waras, Batasi Media Sosial 30 Menit Sehari

Oleh sebab itu, ia pun berharap ada pihak yang menginisiasi pertemuan antara berbagai kelompok untuk menyatukan mereka yang berkonflik di media sosial.

"Yang belum ada adalah bagaimana antarkelompok bikin acara bersama, kelompok ini, kelompok itu. Effort ini yang saya lihat belum ada," jelas Ismail.

"Saya kira kita perlu semacam itu, kalau menunggu politik, enggak bisa, politik sudah kayak gitu, harus ada semacam effort bersama untuk menyatukan, paling enggak inisiasi di awal," lanjutnya.

Kompas TV Dimulai sejak 2014 lalu, saling serang berita bohong atau hoaks di media sosial dalam kontestasi politik tak juga surut. Saling fitnah menggunakan beragam isu negatif bahkan fitnah digunakan sekelompok orang untuk menjatuhkan lawan politik mempengaruhi calon pemilih. Kegeraman terhadap serangan hoaks lewat media social terlontar dari Presiden Joko Widodo dengan menyebut ingin menabok para penyebar hoaks itu. Kita bahas topik ini dengan sejumlah narasumber berikut ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com