Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2018, 13:17 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Salah satu akun di media sosial Facebook menyebarkan informasi tentang penangkapan dua orang wanita yang dikatakan sebagai penculik di Desa Matang Reudeub, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara.

Informasi tersebut diunggah pada Minggu (25/11/2018) dan telah dibagikan lebih dari 200 akun Facebook lainnya.

Kapolsek Baktiya, Aceh Utara, Ipda Mahmud menegaskan kabar ini tidak benar alias hoaks.

Baca juga: Polisi Pastikan Hoaks Video Penangkapan 2 Penculik Anak di Aceh Utara

Narasi yang beredar:

Akun Facebook tersebut mengunggah beberapa foto dua orang perempuan yang dikerumuni sejumlah orang.

Dua orang tersebut terdiri dari seorang berbaju panjang warna biru, sementara satu orang lain menggunakan hijab berwarna hijau.

Foto yang diunggah akun ini dilengkapi dengan keterangan ini:

"Nyan pancuri aneuk miet di mantang reudep"

Berikut tangkapan layar dari klarifikasi di Facebook Polres Aceh Utara:

Tangkapan layar klarifikasi Polres Aceh Utara mengenai dua orang yang diduga penculik anak.Polres Aceh Utara Tangkapan layar klarifikasi Polres Aceh Utara mengenai dua orang yang diduga penculik anak.

Penelusuran Kompas.com:

Kapolsek Baktiya, Aceh Utara Ipda Mahmud mengatakan, kabar tersebut hoaks atau tidak benar.

Mahmud menjelaskan, perempuan yang ada dalam foto tersebut bukan penculik, melainkan dua orang yang mengalami gangguan jiwa.

Disebutkan, dua orang ini adalah M (39) warga Desa Lang Nibong, Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara dan D (33) warga Desa Lueng Sa, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur.

"Mereka dua hari lalu (23/11/2018) ditangkap warga. Lalu diserahkan ke Polsek," kata Mahmud, Minggu (25/11/2018).

Kedua perempuan tersebut, lanjut Mahmud, telah dikembalikan ke pihak keluarga masing-masing setelah diperiksa pihak kepolisian.

Keluarga membawa surat keterangan sakit jiwa yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Jiwa, Banda Aceh.

Menurut dia, kedua perempuan ini turun dari mobil jenis minibus.

"Entah siapa yang melihat mereka turun dari minibus ini juga belum diketahui. Keduanya senang terhadap anak-anak, bahkan sempat mencium anak-anak di desa itu. Ini pula yang dikira warga sebagai pelaku penculikan," ujar Mahmud.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan ketika mengunggah sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya.

"Jangan membuat ketakutan di tengah masyarakat kita," begitu imbau Mahmud.

Kompas.com mencoba menelusuri akun tersebut, tetapi unggahan ini sudah tidak ditemukan. Namun, ia mengunggah suatu foto berisi klarifikasi resmi dari Polres Aceh Utara.

Polres Aceh Utara memberikan klarifikasi mengenai berita ini melalui laman Facebook-nya seperti berikut:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Istana: Wamenkumham Sudah Kirim Surat Pengunduran Diri ke Presiden

Istana: Wamenkumham Sudah Kirim Surat Pengunduran Diri ke Presiden

Nasional
RUU DKJ Dibahas Jelang Pemilu 2024, Dinilai Sarat akan Transaksi Politik

RUU DKJ Dibahas Jelang Pemilu 2024, Dinilai Sarat akan Transaksi Politik

Nasional
HUT Ke-46, BPJS Ketenagakerjaan Berkomitmen Sejahterakan Pekerja lewat Kinerja dan Inovasi

HUT Ke-46, BPJS Ketenagakerjaan Berkomitmen Sejahterakan Pekerja lewat Kinerja dan Inovasi

Nasional
KSAD Pimpin Sertijab Pangdivif 1 Kostrad dan Kapoksahli Pangkostrad

KSAD Pimpin Sertijab Pangdivif 1 Kostrad dan Kapoksahli Pangkostrad

Nasional
Mudik Gratis Libur Nataru 2024: Cara Daftar dan Kota Tujuan

Mudik Gratis Libur Nataru 2024: Cara Daftar dan Kota Tujuan

Nasional
Wacana Penunjukan Gubernur DKI oleh Presiden di RUU DKJ Disebut Kemunduran Demokrasi

Wacana Penunjukan Gubernur DKI oleh Presiden di RUU DKJ Disebut Kemunduran Demokrasi

Nasional
Disentil Gibran soal Komputer SMK, Ganjar: Kelihatan Beliau Siap Debat

Disentil Gibran soal Komputer SMK, Ganjar: Kelihatan Beliau Siap Debat

Nasional
Hasbi Hasan Disebut Pengaruhi Hakim Agung Ubah Pendapat di Kasasi, Ini Kata MA

Hasbi Hasan Disebut Pengaruhi Hakim Agung Ubah Pendapat di Kasasi, Ini Kata MA

Nasional
Ganjar Puji Gibran Kreatif Tangani Peremajaan Fasilitas SMK di Solo

Ganjar Puji Gibran Kreatif Tangani Peremajaan Fasilitas SMK di Solo

Nasional
Debat Cawapres Didampingi Capres, Ganjar: Fitnah yang Mengatakan Gibran Tak Siap

Debat Cawapres Didampingi Capres, Ganjar: Fitnah yang Mengatakan Gibran Tak Siap

Nasional
Soal Bantuan Gizi Prabowo-Gibran, Dewan Pakar TKN: Pemenuhan Gizi Penting Cegah Stunting

Soal Bantuan Gizi Prabowo-Gibran, Dewan Pakar TKN: Pemenuhan Gizi Penting Cegah Stunting

Nasional
Ganjar Sambangi Pasar Loa Kulu Kukar, Ibu-ibu dan Anak-anak Berebut Atribut

Ganjar Sambangi Pasar Loa Kulu Kukar, Ibu-ibu dan Anak-anak Berebut Atribut

Nasional
Bawaslu Ungkap Penyebab Polarisasi Pemilu: Medsos, Netralitas ASN, dan Politik Identitas

Bawaslu Ungkap Penyebab Polarisasi Pemilu: Medsos, Netralitas ASN, dan Politik Identitas

Nasional
Jokowi Resmikan Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang yang Baru Diperbaiki

Jokowi Resmikan Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang yang Baru Diperbaiki

Nasional
Kuala Kencana Jadi Kota Modern Pertama di Tengah Hutan Tropis di Papua

Kuala Kencana Jadi Kota Modern Pertama di Tengah Hutan Tropis di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com