Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Minta Tak Ada Lagi yang Persoalkan Andika Perkasa Jadi KSAD

Kompas.com - 23/11/2018, 19:23 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai penunjukan Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sudah tepat. Karena itu, ia meminta semua pihak tak mempermasalahkan penunjukan tersebut.

Kalla menambahkan Andika dipilih lantaran telah menjalani semua penugasan yang membuatnya layak memimpin TNI Angkatan Darat.

"Sudah seperti dijelaskan Presiden, penugasan daripada Andika ini kan sudah luas sekali. Sudah melampaui semua penilaian yang dibutuhkan sebagai seorang KSAD. Jadi itu pilihan-pilihan yang baik," ujar Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (23/11/2018).

Ia menambahkan, status Andika sebagai menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono juga tak perlu dipermasalahkan.

Baca juga: Dipilih Jokowi Jadi KSAD, Andika Perkasa Jawab Berbagai Rumor

Kalla mengatakan sepanjang Andika memiliki kapabilitas sebagai KSAD, maka ia layak menjabat dan tak perlu disangkutpautkan dengan statusnya sebagai menantu Hendropriyono.

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayor Jenderal Andika PerkasaKOMPAS.com/SABRINA ASRIL Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayor Jenderal Andika Perkasa
Menurut Kalla, pihak yang menyangkutpautkan penunjukan Andika sebagai KSAD karena kedekatannya dengan Hendropriyono sama saja dengan mendiskriminasi.

Kalla menambahkan siapapun berhak menduduki jabatan publik sepanjang ia mampu, meskipun yang bersangkutan punya hubungan saudara dengan pejabat publik.

"Kalau dia dekat dengan mantan Kepala BIN dia langsung tidak boleh, berarti kita diskriminasi kan. Sedangkan Anda mengatakan jangan diskriminasi, mau anaknya kah, mau kawannya atau familinya," ujar Kalla.

Baca juga: Pesan Jenderal Mulyono untuk KSAD Andika Perkasa

"Kalau nanti lain kali ada famili saya yang jadi pejabat (dan dikait-kaitkan) itu kan diskriminasi ke saya kan," lanjut dia.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa tidak mempersoalkan jika ada pihak-pihak yang mengait-ngaitkan statusnya menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono.

Hal itu dikatakan Andika seusai dilantik sebagai KSAD menggantikan Jenderal Mulyono, Kamis (22/11/2018), di Istana Negara, Jakarta.

Itu juga monggo ya, mau ngomong apa juga, saya begini saja kok dari dulu. Enggak ada yang akan saya komentari lagi. Terserah," ujar Andika.

Baca juga: Andika Perkasa, Mantan Komandan Paspampres Jokowi yang Kini Jadi KSAD

Sebelumnya, Andika dilantik Presiden Joko Widodo sebagai KSAD, Kamis pagi.

Ia menggantikan Jenderal Mulyono yang akan memasuki masa persiapan pensiun pada Januari 2019 yang akan datang.

Pengangkatan Andika tersebut berdasarkan surat Keputusan Presiden Nomor 97 TNI Tahun 218 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat.

Selain itu, berdasarkan surat Keputusan Presiden nomor 98 TNI Tahun 2018 tentang Kenaikan Pangkat dalam Perwira Tinggi TNI, Presiden Jokowi juga menaikkan pangkat Andika dari bintang tiga atau Letnan Jenderal menjadi bintang empat atau Jenderal TNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com