JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kerja Hasto Kristiyanto menilai pengangkatan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa tidak terlepas dari kepentingan politik.
"Ya memang pengangkatan KSAD untuk politik pertahanan, buang plastik di laut memang urusan politik. Hargai cabai urusan politik, sehingga pengangkatan jabatan negara itu urusan politik," kata Hasto saat ditemui di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Sebelumnya, Andika menegaskan akan menjunjung tinggi prinsip netralitas TNI dalam setiap kerja-kerjanya, khususnya menghadapi tahun politik.
"Angkatan Darat itu harus netral dan itu harus kita tunjukkan. Enggak harus ngomong, tapi praktiknya tahu-tahu enggak. Itu yang harus saya lakukan dengan serius," ucap Andika, Kemarin.
Baca juga: Dipilih Jokowi Jadi KSAD, Andika Perkasa Jawab Berbagai Rumor
Andika dilantik Presiden Joko Widodo sebagai KSAD menggantikan Jenderal Mulyono yang akan memasuki masa pensiun pada Januari 2019.
Namun, bagi Hasto, tidak ada dalam pengelolaan negara yang terlepas dari urusan politik. Di sisi lain, terdapat pertimbangan profesional dari Presiden Jokowi.
"Sebagai prajurit TNI, beliau meniti karier dengan pengalaman yang lengkap," paparnya.
Hasto pun mengungkapkan Andika tepat menjadi KSAD lantaran melesatnya karier dan prestasi yang cemerlang.
"Kalau lihat ketika dulu republik dibangun, Panglima Besar Jenderal Sudirman itu menjabat sebagai panglima kalau tidak salah usianya masih sangat muda di bawah 40 tahun," imbuhnya kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.