Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Jokowi Sebut Program Pendidikan Kubu Prabowo Tak Jelas

Kompas.com - 22/11/2018, 11:58 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menilai pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak memiliki program yang jelas di bidang pendidikan.

Hal itu, menurut Ace, terlihat dari perbedaan pemikiran antara Prabowo dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Mardani Ali Sera soal gaji guru. 

"Pernyataan Mardani Ali Sera, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, tentang program kenaikan gaji guru menjadi Rp 20 juta diklarifikasi sendiri oleh Prabowo Subianto, Capres yang didukungnya," kata Ace melalui pesan singkat, Kamis (22/11/2018).

Baca juga: Soal Gaji Guru Rp 20 Juta, Sri Mulyani Minta Pengusul Menghitung Dulu

"Pernyataan Mardani ini mengisyaratkan ketidakjelasan program peningkatan kualitas pendidikan yang dimiliki pasangan Prabowo-Sandi," lanjut dia.

Ia menambahkan jika kubu Prabowo-Sandiaga memiliki program yang jelas di sektor pendidikan, semestinya tak ada perbedaan pendapat antara Prabowo dan Mardani.

Ace menambahkan usulan kenaikan gaji guru yang disampaikan Mardani merupakan kebijakan yang tidak realistis.

Ia mengatakan, Mardani seharusnya mengetahui bahwa anggaran pendidikan telah ditentukan dalam konstitusi sebesar 20 persen.

Ace menyatakan, guru merupakan jabatan fungsional yang memiliki tingkatan golongan pangkat. Dengan demikian setiap guru akan diberikan insentif sesuai dengan lama waktu bekerja dan golongan kepangkatannya.

Ace pun mengatakan setiap profesi memiliki standar dalam sistem penggajian. Karena itu, ia mengatakan tingginya gaji guru juga tidak boleh mendorong kecemburuan profesi mulia lainnya yang juga ingin memajukan bangsa.

Baca juga: Sandiaga: Kalau Dipukul Rata Gaji Guru Rp 20 Juta, Enggak Akan Sanggup

Politisi Golkar itu juga mengatakan Presiden Joko Widodo telah meningkatan tunjangan dan menyertifikasi guru sesuai dengan golongan masing-masing.

"Kami jelas memiliki program tentang reformasi sistem pendidikan. Salah satunya adalah memperluas beasiswa afirmasi dengan memberikan kesempatan mahasiswa-mahasiswa miskin, di wilayah 3 tertinggal, terluar dan terdepan di Indonesia," papar Ace.

"Juga kepada siswa lembaga pendidikan keagamaan, untuk memperoleh beasiswa Bidik Misi maupun LPDP serta memperluas akses pinjaman dana pendidikan dari perbankan. Juga penyetaraan pendidikan lembaga pendidikan keagamaan agar sejajar dengan sekolah umum," lanjut dia.

Sebelumnya, Mardani Ali Sara mengusulkan gaji guru naik hingga Rp 20 juta. Namun usulan tersebut diklarifikasi Prabowo Subianto. 

Baca juga: Prabowo Enggan Janji soal Kenaikan Gaji Guru

Prabowo mempertanyakan sumber uang jika kenaikan gaji tersebut benar-benar terlaksana. Padahal, ia menuturkan, Indonesia berutang sebesar Rp 1 triliun per hari.

"Kenaikan ini, kenaikan itu, uangnya darimana gitu loh. Kita utang terus, tiap hari utang kita Rp 1 triliun," ujarnya saat ditemui di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).

Maka dari itu, ia tidak mau mengumbar janji-janji saat kampanye. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menuturkan ia tidak ingin berbohong kepada rakyat.

"Jadi kalau saya omong janji ini, janji itu, kan saya bohong kepada rakyat," terangnya. 

Kompas TV Pernyataan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, yang menyebut akan menaikkan gaji guru sebesar Rp 20 juta mendapat dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera. Sekjen PKS, Mustafa Kamal mengatakan kebutuhan guru di Indonesia merupakan hal yang nyata, ditambah status guru honorer di Indonesia, yang dianggapnya masih dalam kondisi yang memperihatinkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Kala Hakim MK Beda Suara

Kala Hakim MK Beda Suara

Nasional
Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

Nasional
Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

Nasional
PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

Nasional
Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com