JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dhimam Abror mengatakan, komunikasi antara calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan ketua umum partai politik pengusungnya terjalin dengan baik.
Hal itu dikatakannya menanggapi pandangan sejumlah pihak yang menilai koalisi parpol pengusung pasangan Prabowo-Sandiaga tidak solid.
Menurut Dhimam, Prabowo kerap bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.
Demikian pula dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: SBY Baru Akan Kampanyekan Prabowo-Sandiaga pada Maret 2019
Prabowo, kata Dhimam, tidak pernah ragu untuk datang ke kediaman pribadi SBY.
"Dengan SBY pun, Prabowo tidak pernah ragu untuk datang ke kediaman SBY di Patra Kuningan," ujar Dhimam kepada Kompas.com, Senin (19/11/2018).
Dhimam berpendapat, dinamika saat ini lumrah terjadi jika dilihat dari sisi komunikasi politik.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Muzani menyebut bahwa SBY pernah berjanji untuk mengampanyekan Prabowo-Sandi, namun sampai saat ini hal tersebut belum terwujud.
Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga: Enggak Perlu Ada Renegosiasi dengan Koalisi
SBY kemudian menanggapi hal tersebut lewat akun Twitter resminya, @SbYudhoyono.
SBY meminta Partai Gerindra tak memaksanya untuk mengampanyekan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Presiden ke-6 RI itu mengingatkan bahwa ia pernah dua kali menjadi calon presiden, yakni pada 2004 dan 2009.
Dalam dua pilpres yang ia menangi itu, SBY mengaku tidak pernah memaksa ketua umum parpol pendukung untuk mengampanyekan dirinya.