Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di Port Moresby, Jokowi Disambut Wakil PM Papua Niugini

Kompas.com - 17/11/2018, 12:36 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tiba di Bandar Udara International Jackson, Port Moresby, Papua Nugini, Sabtu (17/11/2018).

Bersama Ibu negara Iriana, Jokowi dan rombongan disambut hangat oleh sejumlah pejabat dan masyarakat Papua Nugini.

Dari keterangan tertulis Biro Pers Istana, Presiden tiba di Papua Nugini pukul 07.35 WIB usai menempuh perjalanan selama 1 jam 15 menit dari Bandar Udara Internasional Mopah, Merauke, Papua.

Kemudian, di bandara, Presiden disambut Kepala Protokol Negara Papua Nugini Morea Veratau, Wakil Perdana Menteri Papua Nugini Charles Kauvu Abel, Menteri Pertahanan dan Tata Ruang (Menteri APEC) Justin Tkatchenko.

Lalu, Gubernur National Capital Dictric Powes Parkop, dan Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini Ronald J.P. Manik beserta Ibu Ratna Dewi Manurung.

Sambutan lainnya juga datang dari dua putra dan putri Papua Nugini yang memberikan bunga tangan ke Ibu Iriana. Tarian selamat datang pun tak ketinggalan ditampilkan.

Baca juga: Hadiri KTT APEC, Presiden Bertolak ke Papua Nugini

Setelah dari bandara, Presiden bergegas menuju hotel. Di sana, Jokowi disambut masyarakat Indonesia yang mengibarkan bendera tangan dan bunga yang diberikan oleh dua anak putra dan putri Tanah Air.

Adapun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Thomas Lembong juga ikut menyambut Presiden Jokowi di hotel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com