Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Belum lama ini muncul post di media sosial yang menginformasikan adanya pencopotan Irjen Pol Iza Fadri dari jabatan Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Sumatera Selatan pada 2016 silam karena mengeluarkan imbauan shalat berjemaah.
Informasi ini beredar luas di media sosial Twitter sejak Kamis (15/11/2018).
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, akun Twitter @CintaNKRI12 membuat twit yang mengungkapkan kesedihan atas dugaan pencopotan Iza Fadri saat menjabat Kapolda Sumsel.
Adapun pencopotan jabatan pada 2016 ini disebut karena Iza Fadri mengimbau masyarakat untuk ibadah berjemaah.
Dalam twit tersebut, ia juga berdoa agar Iza Fadri diberikan umur panjang dan kedudukan yang lebih tinggi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan bahwa informasi yang dituliskan akun @CintaNKRI12 merupakan hoaks.
"Informasi yang mengatakan bahwa Kapolda Iza Fadli dicopot jabatannya karena imbau ibadah berjemaah adalah tidak benar, hoaks itu," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (17/11/2018).
Adapun pemberitaan yang benar, menurut Dedi, yakni Iza Fadri telah dipromosikan. Setelah menjabat Kapolda Sumsel, Iza Fadri kemudian menjabat Staf Ahli Kapolri pada 2016.
Hingga kemudian, Iza dilantik oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi duta besar Indonesia untuk Myanmar. Pelantikan itu dilaksanakan pada 20 Februari 2018 di Istana Negara, Jakarta.
Pemberitaan Kapolda Iza Fadri dicopot jabatannya juga sempat ramai dibicarakan di media sosial sejak 2016. Menurut Dedi, polisi masih mendapatkan hoaks ini sejak dua hari yang lalu dari hasil patroli Tim Cyber.
"Kami menemukan info ini sekitar dua hari yang lalu dari hasil patroli Tim Cyber. Kemudian langsung dilaksanakan mitigasi dan dilabeli 'hoaks'," ujar Dedi.
Hingga saat ini, petugas kepolisian masih mencari pemilik akun Twitter @CintaNKRI12.
Selain itu, Polri juga mengklarifikasi informasi yang tersebar ini melalui akun Twitter resmi Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Be Smart Netizen Yaa Sobat Polri#PolriPromoter #PolriHumanis #ThinkBeforePosting @PolriMultimedia pic.twitter.com/KcBOVXx2TW
— Divisi Humas Polri (@DivHumas_Polri) 15 November 2018