Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 November 1901, Mobil Listrik "Riker Torpedo Racer" Cetak Rekor Tercepat

Kompas.com - 16/11/2018, 13:01 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia otomotif memang penuh kejutan. Pabrikan otomotif misalnya, yang selalu memberikan inovasi dalam produk barunya. Desain dan upgrade mesin menjadi prioritas dalam pengembangan oleh pabrikan.

Tak hanya mengembangkan kendaraan berbahan bakar fosil, pabrikan otomotif sejak 1900-an juga sudah  mengembangkan kendaraan dengan menggunakan tenaga listrik.

Mesin dikembangkan dengan berbagai cara agar bisa mengubah listrik menghasilkan kecepatan.

Uniknya, era itu juga kecepatan sudah menjadi kebanggaan. Kontes kecepatan mobil listrik juga dilakukan. Walaupun chasis yang digunakan mobil belum secanggih sekarang, mobil listrik bisa menghasilkan kecepatan maksimal.

Hari ini 117 tahun yang lalu, tepatnya pada 16 November 1901, sebuah mobil bertenaga listrik mencatatkan namanya pada rekor dunia. Mobil bernama "Riker Torpedo Racer" ini mampu berlari kencang menembus batas kecepatan pada waktu itu.

Dilansir dari History.com, mobil listrik Riker Tropedo mampu menapaki jalan lurus sejauh 1,6 kilomter dalam waktu 63 detik (91 kilometer per jam) saja di Coney Island, New York, Amerika Serikat.

Kecepatan itu dianggap luar biasa karena belum ada mobil listrik yang mampu berjalan dengan waktu itu.

Baca juga: 7 November 1965, Jet Darat "Green Monster" Cetak Rekor Tercepat

Rekor kecepatan ditetapkan pada perlombaan di Coney Island, yang disponsori oleh Long Island Automobile Club. Riker Torpedo Racer yang bertenaga baterai memegang rekornya selama sepuluh tahun.

Mobil yang dibangun oleh seorang bernama Andrew Riker bersama perusahaannya menggunakan roda dari sepeda dan sebuah chasis berbentuk persegi. Mobil ini bahkan tak memiliki kursi untuk seorang pebalapnya. Pebalap hanya duduk pada sebuah papan persegi di atas mobil.

Material dalam mobil itu terbuat dari bahan metal, karet, dan penambahan kayu. Memiliki tinggi 88 sentimeter, panjangnya 322 sentimeter dan lebarnya 55.5 sentimeter.

Riker tidak hanya membangun mobil listrik, ia membangun mobil balap listrik, yang membantunya dan perusahaan untuk mempertahankan keunggulan mereka di pasar produksi mobil listrik. Ini mampu memenangkan mereka dalam balapan jarak jauh dan pendek dari akhir abad ke-19 ke awal tanggal 20.

Bukan pertama

Perkembangan dunia otomotif mengenai tenaga listrik belum terdengar luas pada awal 1900-an. Hanya saja pengembangan dan berbagai prototipe dikembangkan.

Riker Torpedo Racer memang mobil tercepat, namun bukan kali pertama tercatat dalam rekor dunia.

Sebelumnya, pada 1891 seorang bernama Willian Morrison berhasil mengembangkan kendaraan bertenaga listriknya dan menembus batas maksimal rata-rata kecepatan ketika itu.

Mobil buatan Morrison menggunakan motor empat tenaga kuda, baterai 24 sel dan beratnya 362 kilogram. Mobil itu bisa melaju sekitar 22 kilometer per jam. Mobil Morrison adalah inovasi yang luar biasa, tetapi tidak banyak orang yang siap membelinya.

Tidak seperti Morrison dan para insinyurnya, Andres Riker berkonsentrasi pada pembangunan mobil balap listrik. Pada September 1896, salah satu mesinnya memenangkan perlombaan mobil pertama kalinya di negara itu dengan melahap lima lap di sekitar trek pacuan kuda satu kilometer di Cranston, Rhode Island.

Mobil itu mampu menyelesaikan lomba dalam waktu kurang lebih dari 15 menit. Setelah saat itu, Riker mencoba mengembangkan teknologi mobil listriknya dan mengikuti sejumlah pertandingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com