Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Targetkan Pemutakhiran DPT di Sulteng Rampung Sebelum 15 November

Kompas.com - 14/11/2018, 06:06 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan, pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap (DPT) di kawasan bencana di Sulawesi Tengah pascabencana terus dilakukan.

Hasyim menyebut, KPU sudah mulai mengidentifikasi data pemilih yang sebelumnya masuk dalam DPT, untuk dicocokan dengan status korban bencana yang meninggal, hilang, maupun pindah domisili.

"Sudah kita minta identifikasi, berdasarkan data-data yang tersedia tentang berapa jumlah korban, statusnya apa meninggal, menghilang, apa kemudian mengungsi dan belum diketahui posisinya mengusingnya di mana. Oleh karena itu data itu ditelusuri," kata Hasyim saat ditemui di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (13/11/2018).

Baca juga: Bawaslu: Ribuan Warga Sulsel yang Telah Meninggal Masuk DPT

Menurut Hasyim, perbaikan data difokuskan pada wilayah yang terdampak gempa, yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggal, dan Sigi.

Utamanya, pada daerah-daerah yang paling parah terdampak bencana dan disinyalir banyak korban hilang dan meninggal, seperti Kelurahan Balaroa, Petobo, dan Jono Oge.

KPU dalam hal ini menunggu laporan dari hasil pemutakhiran data pemilih yang dilakukan KPU daerah.

Nantinya, DPT hasil perbaikan ini akan ditetapkan dalam rapat pleno rekapitulasi data pemilih Pemilu 2019 yang akan digelar Kamis (15/11/2018).

Ditargetkan, perbaikan DPT di wilayah terdampak gempa Sulteng bisa tuntas sebelum penetapan Kamis nanti.

Sebab, jika tidak, tahapan penetapan DPT dapat mengganggu tahapan Pemilu lainnya, misalnya pengadaan surat suara, bilik suara, ataupun Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Idealnya bahwa urusan daftar pemilih ini bisa tuntas di tahun 2018 ini. Bahwa itu akan punya efek yang banyak ya, misalkan yang pertama pengadaan surat suara, kemudian yang kedua untuk mendesain berapa sih TPS yang akan digelar untuk Pemilu 2019 nanti," ujar Hasyim.

Baca juga: Jumat, KPU Tetapkan DPT Hasil Perbaikan II

KPU hingga saat ini sudah menetapkan DPT Pemili 2019 sebanyak dua kali. Penetapan pertama dilakukan pada 5 September 2018 dengan data 185.732.093 pemilih. Namun, dari jumlah tersebut, disinyalir masih terdapat data pemilih ganda.

Sehingga, disepakati penyempurnaan DPT selama 10 hari untuk membersihkan data ganda, yaitu hingga 16 September 2018. Penyempurnaan membuat jumlah DPT berkurang menjadi 185.084.629 pemilih.

Namun demikian, dalam waktu tersebut ternyata data ganda masih belum sepenuhnya diperbaiki, sehingga disepakati untuk kembali dilakukan penyempurnaan DPT selama kurun waktu 60 hari, yaitu hingga 15 November 2018.

Kompas TV Seperti apa pemaparan jajak pendapat dari Litbang Kompas perihal pasifnya publik menanggapi daftar pemilih?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com