Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Minta Industri Pertahanan RI Mandiri

Kompas.com - 07/11/2018, 18:57 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap industri pertahanan di Indonesia bisa mandiri menyuplai kebutuhan negara. Apalagi, Indonesia pernah diembargo senjata dan suku cadang pesawat oleh Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan Kalla saat membuka pameran industri pertahanan Indo Defence Expo di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

"Kita mempunyai pengalaman diembargo waktu tahun 1990an karena masalah Timor Timur, bagaimana sulitnya kita memperoleh alutsista (alat utama sistem persenjataan) karena adanya embargo itu. Karena itulah maka suatu negara harus selalu siap mandiri atas kemampuannya sendiri," kata Kalla.

Baca juga: Wapres Kalla Buka Pameran Industri Pertahanan di Kemayoran

Ia berharap penyelenggaraan Indo Defence Expo kali ini mampu menginspirasi Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dalam memproduksi alutsista berteknologi tinggi.

Kalla menambahkan kemampuan Indonesia dalam memproduksi alutsista berkualitas sangat dibutuhkan untuk menghadapi ancaman pertahanan negara, baik dari internal maupun eksternal. Di tambah pula, kata Kalla, saat ini ancaman terorisme di semua negara meningkat.

Baca juga: Pameran Alutsista TNI di Semarang Jadi Destinasi Wisata Dadakan

Beberapa ancaman pertahanan negara itu, sambung dia, tak sedikit yang memerlukan campur tangan militer dalam penyelesaiannya.

"Sekarang ini teroris tentu menjadi suatu kekhawatiran dan bahaya dari banyak negara. Karena itu lah maka suatu negara harus selalu siap dan tentu berbeda untuk perang tapi harus siap menghadapi segala kemungkinan yang terjelek," lanjut Kalla. 

Kompas TV Ada 8 jenis alutsista modern yang digunakan dalam latihan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com