JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo buka-bukaan soal isu tudingan bahwa ia anggota atau simpatisan Partai Komunis Indonesia.
Dalam sejumlah acara di Provinsi Banten, Sabtu (3/11/2018) hingga Minggu (4/11/2018), Jokowi mengatakan, berdasarkan hasil survei yang diterimanya, sekitar 6 persen responden percaya isu Jokowi adalah PKI.
"Kelihatannya memang cuma 6 persen. Tapi itu setara dengan 9 juta masyarakat Indonesia. Masih banyak, kan, berarti," ujar Jokowi dalam acara silaturahim dengan kiai serta santri di Pondok Pesantren Darul Hikmah, kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (4/11/2018).
Pada hari yang sama, saat pembekalan bagi 1.000 caleg perempuan di Hotel JHL Solitaire, Kota Tangerang, Jokowi mengatakan, selama ini ia sudah sabar menghadapi isu anggota PKI.
Baca juga: Ini yang Bikin Jokowi Buka-bukaan Tanggapi Isu PKI
Hampir selama empat tahun ia memilih diam dan tidak ambil pusing atas tudingan itu.
Namun, menjelang Pemilihan Presiden 2019, isu itu bukannya mereda, tetapi kian menguat.
Menurut dia, saat ini adalah waktu yang tepat untuk membuat klarifikasi dalam setiap kesempatan.
"Selama ini saya itu diam saja. Sabar, sabar, sabar, tapi kok kayak begini terus. Supaya enggak dibawa lagi ke mana-mana, perlu juga saya jawab sekarang," ujar Jokowi.
Jokowi meminta klarifikasinya itu juga disebarluaskan kepada masyarakat umum. Ia mengatakan, ada tiga penjelasan yang dapat disampaikan kepada masyarakat.
Pertama, isu itu tidak sesuai logika. Sebab, melalui Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966, negara memutuskan menjadikan PKI sebagai organisasi terlarang di Indonesia.
Sementara, Jokowi baru lahir tahun 1961. Artinya, saat PKI dibubarkan, Jokowi baru berusia sekitar 4 tahun.
"Masak ada PKI balita? Sampaikan begitu ke masyarakat. Dari sisi logikanya saja enggak bisa masuk," ujar Jokowi.
Baca juga: Menurut Jokowi, Kini Waktunya Angkat Bicara soal Tudingan Anggota PKI
Kedua, tudingan Jokowi PKI sering dibarengi dengan menampilkan gambar Ketua Umum PKI DN Aidit yang sedang berpidato.
Di samping podium, tampak sosok yang sangat mirip dengan sosok Jokowi.
Setelah dicek, ternyata foto itu saat Aidit berpidato tahun 1955. Artinya, Jokowi belum lahir pada tahun itu.