Sekjen Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno menilai, ucapan Prabowo telah dipolitisasi.
Eddy khawatir segala ucapan Prabowo akan selalu ditanggapi secara politis.
"Saya prihatin segala sesuatu yang diucapkan itu rawan untuk dipolitisir. Coba kita ber-khuznudzon, berprasangka baik atas setiap kata dan tutur yang diucapkan," ujar Eddy.
Baca juga: Timses Prabowo-Sandi Nilai Aksi Protes di Boyolali Diskreditkan Prabowo
Padahal, Prabowo tidak bermaksud mendiskriminasi warga Boyolali. Prabowo juga tidak bermaksud mengejek atau merendahkan mereka.
Namun, pernyataan itu menjadi polemik karena ada pihak yang memolitisasi.
"Kita, kan, sering dengar istilah ndeso dan lain-lain. Saya kira itu bukan berarti kita merendahkan seseorang atau pihak tertentu atau kelompok tertentu. Tidak ada sama sekali," ujar Eddy.
Sementara itu, juru bicara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Faldo Maldini, berharap agar istilah "tampang Boyolali" tidak dipelintir maknanya.
Baca juga: Protes Pidato Tampang Boyolali, Warga Tuntut Permintaan Maaf Prabowo
"Saya berharap isu ini mengarah ke substansi, kenapa kesejahteraan pedesaan gagal terangkat? Jangan dipelintir untuk memancing kebencian. Siapa pun yang menang, warga harus jadi yang paling untung," kata Faldo.
Prabowo pun mengaku bingung atas polemik yang muncul atas pernyataannya.
Menurut dia, gurauannya sering kali dipermasalahkan.
Saat menghadiri deklarasi dukungan Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandiaga (Kopassandi), Minggu (4/11/2018), di Lapangan Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Prabowo berseloroh harus berhati-hati berbicara di depan massa karena banyak kamera televisi yang merekamnya.
Baca juga: Prabowo: Saya Juga Bingung kalau Bercanda Saya Dipersoalkan
Ia pun bercerita tentang pernyataan-pernyataannya yang dipersoalkan.
"Saya baru keliling kabupaten-kabupaten di Jateng dan Jatim. Mungkin Saudara monitor. Saya juga bingung, kalau saya bercanda dipersoalkan. Kalau saya begini dipersoalkan, begitu dipersoalkan," ujar Prabowo.
Dia tidak menyebut gurauan mana yang ia maksud. Apakah terkait polemik "Tampang Boyolali" yang ramai saat ini.
Namun, ia memahami bahwa keramaian seperti ini lumrah terjadi dalam tahun politik.
"Saya tahu, tapi ini adalah politik. Ini adalah musim politik," kata Prabowo.