Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei di 10 Provinsi Besar, 6 Partai Ini Diprediksi Tak Lolos Parlemen

Kompas.com - 02/11/2018, 23:02 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali memprediksi 6 partai tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Perkiraan ini berdasarkan survei elektabilitas 16 partai politik di 10 provinsi terbesar di Indonesia.

Sepuluh provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, dan Sulawesi Selatan.

Berdasarkan survei itu, 6 partai politik konsisten berada di daftar partai papan bawah dengan suara di bawah 1 persen di tiap provinsi. Enam partai itu adalah Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Berkarya, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Garuda.

"Kalau kita lihat data, memang ada beberapa partai yang konsisten di bawah 1 persen di semua provinsi," ujar Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, di Graha Dua Rajawali, Jalan Pemuda, Jumat (2/11/2018).

Baca juga: LSI: PDI-P dan Gerindra Paling Menikmati Efek Elektoral dari Jokowi dan Prabowo

Adjie mengatakan, partai-partai ini sama dengan hasil survei nasional yang dirilis LSI Denny JA pada 12 September 2018. Dalam survei saat itu, Partai Hanura dipilih 0,6 persen responden, PBB dipilih 0,2 persen responden, PSI mendapat 0,2 persen suara, Partai Berkarya mendapat 0,1 persen suara, PKPI meraih 0,1 persen suara, dan Partai Garuda juga 0,1 persen suara.

Dia pun berkesimpulan perolehan dukungan di tingkat provinsi tidak jauh berbeda dari survei nasional September lalu.

"Potret nasional ini sebetulnya sedikit tercermin dari potret dukungan di masing-masing provinsi," ujar Adjie.

Dalam survei ini, margin of error di setiap provinsi adalah 4,1 persen. Adjie mengakui dengan besar margin of error ini enam partai tersebut bisa lolos parlemen di tingkat provinsi. Namun, tidak jika ditarik ke skala nasional.

Baca juga: Elektabilitas 16 Parpol Peserta Pemilu di 10 Provinsi Terbesar Menurut LSI Denny JA

"Kalau di setiap provinsi saja di bawah 1 persen, apalagi ditarik ke nasionalnya. Sulit menopang suara secara nasional untuk mencapai minimal 4 persen nasional," kata Adjie.

Survei ini dilakukan sejak tanggal 4 sampai 14 Oktober 2018. Survei ini dilakukan di 10 provinsi dengan jumlah penduduk paling besar. Jumlah responden di setiap provinsi adalah 600 orang sehingga total seluruhnya ada 6.000 responden. Pembiayaan survei ini disebut dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.

Berikut ini adalah perolehan suara enam partai tersebut di 10 provinsi besar di Indonesia :


Provinsi Jawa Barat

1. Partai Garuda : 0,7 persen

2. Partai Berkarya 0,3 persen

3. PBB : 0,2 persen

4. PKPI : 0,2 persen

5. PSI : 0,2 persen

6. Partai Hanura : 0,0 persen


Provinsi Jawa Timur

1. Partai Garuda : 0,0 persen

2. Partai Berkarya : 0,0 persen

3. PBB : 0,3 persen

4. PKPI : 0,0 persen

5. PSI : 0,3 persen

6. Partai Hanura : 0,2 persen

Provinsi Jawa Tengah

1. Partai Garuda : 0,0 persen

2. Partai Berkarya : 0,0 persen

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com