Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Tambah Empat Investigator Cari CVR Lion Air JT 610

Kompas.com - 02/11/2018, 19:47 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses investigasi hari kelima, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih terus berupaya mencari lokasi CVR (Cockpit Voice Recorder) dari pesawat Lion Air JT 610.

Pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu hilang kontak dan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) pagi.

Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko mengatakan, saat ini Tim KNKT yang berada di Kapal Baruna Jaya I mendapat tambahan empat investigator untuk membantu proses pencarian.

Baca juga: 3 Proses Pemeriksaan Jenazah Penumpang Lion Air JT 610 di RS Polri

Dari jumlah itu, dua investigator berasal dari pihak KNKT dan dua lainnya berasal dari National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat.

"Tim KNKT yang berada di Kapal Baruna Jaya I mendapat tambahan tenaga berupa dua investigator KNKT dan dua investigator dari NTSB yang merapat pada pukul 10.00 WIB untuk membantu pencarian CVR," ujar Haryo saat memberikan keterangan pers di kantor KNKT, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).

CVR merupakan bagian dari kotak hitam pesawat yang berisi rekaman percakapan pilot dan kopilot dengan pusat kendali di darat.

CVR dan Flight Data Recorder (FDR) awalnya menyatu dalam rangkaian black box atau kotak hitam pesawat.

Namun, saat ditemukan pada Kamis (1/11/2018), FDR Lion Air JT 610 terpisah dari CVR. hal ini disebabkan benturan yang terjadi saat pesawat jatuh di Tanjung Karawang.

Baca juga: 18 Pegawai Jadi Korban Lion Air JT 610 Jatuh, Kementerian BUMN Berduka

Selain itu, lanjut Haryo, Tim KNKT juga mendapat tambahan peralatan satu ping locator dari NTSB Amerika Serikat.

Ping locator berfungsi untuk mendeteksi bunyi atau sinyal dari kotak hitam.

Dengan adanya tambahan tersebut, Tim KNKT mengandalkan empat ping locator dalam proses pencarian CVR.

"Saat ini, Tim KNKT di Kapal Baruna Jaya I diperkuat dengan total empat ping locator," kata Haryo.

Kompas TV KNKT terus menyampaikan perkembangan dalam pencarian<em>cockpit voice recorder (CVR)</em> yang merupakan bagian dari kotak hitam, dalam CVR ini terdapat rekaman suara percakapan di dalam cockpit. Sementara yang sudah ditemukan kemarin adalah Flight Data Recorder (FDR) yang saat ini sudah ada di kantor KNKT. Dalam pencarian di hari kelima ini KNKT juga mendapat tambahan alat bantu pencarian dari Amerika Serikat untuk melakukan pencarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com