JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri memanggil pegiat media sosial, Mustofa Nahrawardaya, untuk mengklarifikasi dugaan penyebaran hoaks alias berita bohong seputar insiden kecelakaan yang dialami pesawat Lion Air JT 610 lewat media sosial Twitter.
Mustofa Nahrawardaya tiba di gedung Bareskrim pukul 16.03 WIB.
Kepada wartawan, Mustofa membantah telah menyebarkan hoaks. Ia menjelaskan, kicauannya di Twitter hanya berupa kode untuk istri atau sopirnya yang memberitahukan ia telah tiba di bandara Halim Perdana Kusuma menggunakan pesawat Lion Air.
Twitnya tersebut banyak disangka hoaks lantaran waktunya bertepatan dengan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang di peraran Karawang, Jawa Barat.
“Masak saya mau kirim hoaks, pesawat landing di Halim (Bandara Halim Perdana Kusuma) kan enggak ada Lion adanya Batik, cuman saya sama dengan istri biasanya itu istilah Batik saya kaitkan Lion, karena itu (Batik) groupnya Lion,” jelas Mustofa sebelum dilakukan pemeriksaan, Kamis (1/11/2018).
Dalam akun media sosial twitter @AkunTofa ia menulis, "Kabar dari teman saya di Halim, Lion Air sudah mendarat di Halim Perdana Kusuma Alhamdulillah," tulis Mustofa melalui akun Twitter miliknya, sekitar pukul 09.18.
Baca juga: Kabar Penculikan Anak di Warung Ketan Susu Kemayoran Dipastikan Hoaks
Namun, kicauan tersebut telah dihapus di timeline twitter Mustofa. Meski demikian, rekam digital sudah tersebar luas dan mengundang komentar sejumlah warga net.
Sementara, Kepala Unit III Subdirektorat III Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim AKBP Irwansyah saat ditanya materi pemeriksaan yang dilakukan, Irwansyah enggan memberikan jawaban.
“Nanti dijelaskan oleh Kasubdit,” kata Irwansyah.
Hingga berita ini diturunkan, Mustofa Nahrawardaya, seorang Aktivis Muhammadiyah yang juga vokal bersuara di media sosial masih diperiksa oleh penyelidik Bareskrim.