JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menemui Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Said berkunjung ke PP Muhammadiyah didampingi Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal Zaini dan pengurus NU lainnya.
Mereka tiba sekitar pukul 19.15 WIB.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menerima kedatangan Said didampingi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Baca juga: PBNU-Bulog Rilis Program Rumah Pangan Santri
Para pimpinan dua organisasi ini melakukan pertemuan secara tertutup.
"Alhamdulillah malam hari ini kami menerima kunjungan balasan PBNU di mana beberapa bulan lalu, bulan Mei, kami silaturahim ke PBNU. Ini acara silaturahim yang penuh dengan suasana persaudaraan dan keakraban," kata Haedar usai pertemuan tertutup.
Ia mengatakan, pertemuan tadi membahas kerja sama antara PBNU dan Muhammadiyah untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah di tahun politik.
Hal senada disampaikan oleh Said Aqil.
Ia mengingatkan agar umat Islam di Indonesia terus mengedepankan ciri khasnya sebagai umat yang toleran.
Baca juga: Cak Imin Harap Hari Santri Jadi Momentum Jaga Persatuan di Tahun Politik
Said Aqil mengatakan, sikap toleran pula yang selama ini menjadi jati diri NU dan Muhammadiyah.
"Nah belakangan ini kita rasakan ada suatu yang aneh. Dari asing, dari luar rasanya. Sebagian saudara kita jadi beringas. Jadi keras. Sama sekali tak menunjukan watak umat Islam Indonesia," ujar Said Aqil.
"Karena itu NU dan Muhammadiyah berkewajiban mengawal ukhuwah Islamiyah itu," lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.