"Freeport yang 40 tahun kita diberi 9,3 persen, kita nego, sudah head agreement sudah sales and presale agreement. Kita bisa mendapatkan 51 persen," tambahnya.
Menurut Jokowi, tidak mudah untuk mencapai tiga hal tersebut. Namun, pemerintah tetap berupaya meski mendapat tekanan politik dari kanan dan kiri.
Tenaga Kerja China
Masih berhubungan dengan antek asing, era pemerintahan Jokowi juga disebut-sebut sebagai surga bagi pekerja asing dari China. Disebut-sebut bahwa tenaga kerja asing dari negeri tirai bambu yang bekerja di Indonesia mencapai 10 juta orang.
"Padahal, tenaga kerja asing yang ada di Indonesia palingan 80.000 semuanya. Yang dari Tiongkok kurang lebih 24.000," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di China justru lebih besar, yakni mencapai 80.000 orang.
Baca juga:
"Tenaga kerja (Indonesia) yang ada di Tiongkok malah 80.000 lebih. Di sini hanya 24.000, kita di sana 80.000. Di sana malah antek Indonesia kalau ngomongnya antek-antekan," kata Jokowi.
Kepala Negara pun menegaskan, pada dasarnya setiap negara memang menerima tenaga kerja asing dalam rangka memperbaiki sumber daya manusia yang ada di negaranya. Bahkan, negara-negara lain menerima TKA lebih banyak.
Uni Emirat Arab, misalnya, jumlah tenaga kerja asingnya mencapai 80 persen dari total jumlah penduduk. Arab Saudi 33 persen, Brunei 32 persen, Singapurara ada 24 persen, Malaysia 5 persen, dan Indonesia hanya 0,03 persen.
"Satu persen saja tidak ada kok diramein. Jutaan dari mana. Ngitungnya kapan. Tanya Imigrasi sudah kelihatan," kata Jokowi.
Harga Sembako
Jokowi dalam kesempatan kemarin juga menjawab isu ekonomi terkait mahalnya harga bahan kebutuhan pokok. Isu ini belakangan disuarakan oleh kubu pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun, Jokowi menegaskan bahwa isu mahalnya harga bahan kebutuhan pokok adalah tidak benar. Menurut Jokowi, harga bahan pokok stabil. Hal itu bisa dilihat dari angka inflasi yang berada di bawah 3,5 persen.
Baca juga: Jokowi: Jangan Masuk Pasar Teriak Mahal, Nanti Pedagang Marah
"Artinya, harga itu terkendali, dikendalikan. Dipikir saya enggak pernah keluar masuk pasar. Saya juga sering keluar masuk pasar, saya tanya pedagang, saya dengarkan yang menjadi keluhan-keluhan," kata Jokowi.
Jokowi mengaku selalu mencarikan solusi atas keluhan yang ia dapat dari para pedagang. Namun, tak ada pedagang yang mengeluhkan kenaikan harga.