Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Lion Air JT 610, Para Penyelam Akan Terjun Lagi Besok Pagi

Kompas.com - 29/10/2018, 21:30 WIB
Ihsanuddin,
Yoga Sukmana,
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penyelam gabungan dari Basarnas dan TNI akan kembali dikerahkan untuk mencari bangkai pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018) pagi.

Sebelumnya, Basarnas menyatakan penyelaman dihentikan sementara karena kondisi yang tak memungkinkan. 

Direktur Operasi Basarnas Brigjen Bambang Suryo Aji menuturkan, para penyelam bakal terjun jika kondisi sudah memungkinkan.

"Sepagi mungkin, sekitar jam 7 kemungkinan," kata Bambang saat konferensi pers di kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).

Sebanyak 30 penyelam akan fokus mencari keberadaan badan pesawat dan para korban. Para penyelam itu termasuk pada 300 personel gabungan yang dikerahkan dalam operasi pencarian di perairan Karawang.

Rencananya, besok pagi ada tambahan personel dari Basarnas Lampung dan Semarang.

Bambang juga mempersilakan jika ada penyelam profesional yang berniat bergabung untuk melakukan pencarian. "Tapi leadernya tetap di Basarnas," kata dia.

Menurut Bambang, sejumlah penyelam profesional sudah menghubungi Basarnas untuk membantu pada operasi pencarian.

Seperti diketahui, Basarnas menghentikan sementara penyelaman untuk mencari badan pesawat Lion Air. Bambang mengatakan, penghentian itu dilakukan saat malam hari, lantaran kondisi yang tak memungkinkan.

"Cuaca dan jarak pandang tidak memungkinkan," kata Bambang.

Baca juga: Pencarian Korban Lion Air dengan Metode Selam Dihentikan Sementara

Namun demikian, pencarian dengan metode lain tetap dilakukan selama 24 jam seusai pesawat dinyatakan hilang.

Besok pagi, pencarian dilakukan dengan berbagai cara. "Besok pagi lengkap, ada penyelaman, kapal di atas air dan helikopter," kata dia.

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka Belitung, jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10/2018) pagi. 

Pesawat sempat hilang kontak 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Jakarta Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB. Beberapa jam kemudian pesawat dinyatakan hilang dan langsung dilakukan pencarian.  

Kompas TV Pilot Pribadi Alisudarso mengatakan sudah melaporkan ke polisi mereka yang telah menyebarkan kabar bohong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com