JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Ferdinand Hutahaean menuturkan, pihaknya berupaya menggaet undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan untuk meningkatkan elektabilitas pasangan nomor urut 02 itu.
Menurut Ferdinand, pemilih yang belum menentukan pilihan berasal dari kalangan masyarakat yang sudah tidak yakin dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Namun belum yakin untuk memilih Prabowo Subianto.
Terkait hal itu, kata Ferdinand, BPN akan meyakinkan undecided voters dengan strategi mengoreksi kebijakan pemerintah yang justru menjadi beban masyarakat.
Baca juga: Pendukung Militan, Kubu Prabowo-Sandiaga Yakin Bisa Tingkatkan Elektabilitas
"Maka yang akan kami lakukan adalah meyakinkan mereka dengan janji, terutama mengoreksi semua kebijakan rezim Jokowi yang tidak tepat dan menjadi beban rakyat," ujar Ferdinand saat dihubungi, Jumat (26/10/2018).
Politisi Partai Demokrat itu mencontohkan berbagai kritik dari BPN pasangan Prabowo-Sandiaga terhadap pemerintah, khususnya di bidang ekonomi.
Ferdinand berpendapat bahwa sebagian besar kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi justru membuat perekonomian Indonesia terpuruk.
"Maka kami akan mengoreksi semua kesalahan itu sehingga undecided voters akan memilih Prabowo karena datang dengan semangat arus perubahan, memperbaiki yang salah dan meningkatkan ekonomi yang sudah terlanjur terpuruk di era Jokowi," kata Ferdinand.
Berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas yang digelar pada 24 September-5 Oktober 2018, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mencapai 52,6 persen dalam Pilpres 2019. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 32,7 persen.
Baca juga: Timses Prabowo-Sandiaga: Undecided Voters Tak Yakin dengan Presiden Jokowi
Survei tersebut juga menunjukkan adanya kemungkinan para pendukung kedua pasangan yang berpotensi menggeser arah dukungan.
Sebanyak 30,7 persen pemilih Jokowi-Ma’ruf yang masih berpeluang mengubah dukungannya hingga pemilu nanti. Kemungkinan serupa pada pasangan Prabowo-Sandiaga sebesar 34,2 persen.
Dengan adanya pemilih ragu pada kedua belah pihak dan mereka yang hingga kini belum menentukan pilihan sebesar 14,7 persen, maka total massa mengambang dapat mencapai 46,8 persen.