Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gali Motif US Bawa Bendera Organisasi ke Acara Hari Santri Nasional

Kompas.com - 25/10/2018, 23:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -- Penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa telah mengamankan seorang laki-laki berinisial US (34) di Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/10/2018) siang.

Us diamankan karena diduga membawa bendera Hizbut Thahrir Indonesia (HTI) saat perayaan Hari Santri Nasional di alun-alun Limbangan, Garut, Jawa Barat, Senin 22 Oktober 2018 lalu. Bendera itu sendiri dibakar sekelompok orang sehingga menimbulkan polemik.

Direktorat Kriminal Umum Polri Kombes Umar Surya Fana mengatakan, saat ini penyidik masih menggali sejumlah hal dari US.

"Pertama, apa motif dia membawa bendera itu ke acara Hari Santri Nasional," ujar Umar kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis malam.

Baca juga: Polisi Sebut Video Viral Pembakaran Bendera di Garut Bukan Rekaman Utuh

Sebab, penyidik mendapatkan informasi bahwa panitia acara sudah membuat peraturan bahwa peserta tidak boleh membawa bendera HTI dikarenakan organisasi terlarang di Indonesia. Oleh sebab itu, keterangan US soal itu dinilai diperlukan.

Kedua, penyidik juga ingin menggali apakah ada yang menginstruksikan ia membawa bendera itu ke acara peringatan Hari Santri Nasional. Sekaligus, apakah US menginstruksikan tiga orang lain untuk membakar bendera itu.

"Saat ini, penyedik masih mendalami yang bersangkutan untuk mengetahui hal-hal yang selama ini masih menjadi pertanyaan penyidik, sehingga diharapkan gambaran utuh tentang kejadian pembakaran bendera HTI dapat diperoleh secara utuh," ujar mantan penyidik Bareskrim Polri itu.

Baca juga: Wiranto: Jangan Bawa Kasus Pembakaran Bendera ke Ranah Politik

Diberitakan, US ditangkap di Jalan Laswi, Kota Bandung, Kamis siang. Diketahui, US adalah asli Garut. Namun, ia bekerja dan berdomisili sehari-hari di Bandung.

Pembakaran bendera itu sendiri terjadi pada saat perayaan Hari Santri di lapangan alun-alun Limbangan, Garut, Senin (22/10/2018). Video pembakaran bendera itu viral dan menghebohkan jagat media sosial.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menggelar konferensi pers dan menyatakan, kepolisian sedang memproses kasus ini. Wiranto pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi atas peristiwa itu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com