JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan tahap tanggap darurat bencana di Sulawesi Tengah akan diakhiri pada Jumat (26/10/2018).
Pemerintah pun menjanjikan, pada masa transisi ke tahap rehabilitasi, para pengungsi akan sesegera mungkin dipindahkan ke hunian sementara (huntara) yang lebih layak.
"Lokasinya kami pilih di mana, prototipenya bagaimana, layak huninya bagaimana, fasilitas pendukungnya seperti MCK lalu dapur bagaimana, itu sudah dipikirkan," ujar Menko Polhukam Wiranto usai memimpin rapat koordinasi di Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Menurut Wiranto, sejumlah perusahaan badan usaha milik negara sudah membangun huntara. Begitu pun Huntara dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang dibangun.
Baca juga: Jumlah Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sulteng Diperkirakan Lebih dari 5000 Unit
Menteri PUPR, kata Wiranto, sudah berjanji akan menyelesaikan 1.200 barak Huntara pada pertengahan Desember 2018.
Selain Huntara, rencanaya pemerintah juga akan membagikan tenda untuk pengungsi yang nantinya tidak kebagian menempati Huntara.
Mantan Panglima ABRI ini memastikan, kualitas tenda setara dengan Huntara.
Baca juga: Bentuk Hunian Sementara Korban Bencana di Beberapa Negara
"Bantuan tenda dari luar negeri yang kuaitasnya itu setara dengan Huntara PUPR, itu kita kaji di sana," kata dia.
Sementara itu, kebutuhan listyrik dan BBM dinilai sudah tiak ada masalah. Saat ini pekerjaan rumah yang belum selesai yakni pengeboran humur dalam.
Saat ini sudah ada 22 sumur yang dibuat, rencananya pemerintah akan menambah jumlah sumur untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.