JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesian (IDI) Ilham Oetama Marsis menantang Presiden Joko Widodo untuk memaparkan solusi menghadapi defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kesehatan.
Tantangan itu disampaikan Ilham saat Presiden Jokowi menghadiri Muktamar XXX IDI di Samarinda, Kamis (25/10/2018).
Ilham mengatakan, Indonesia sebenarnya bisa mencontoh negara-negara yang fasilitas jaminan kesehatannya mengalami defisit seperti Ghana dan Inggris. Ia pun mengaku ingin mendengar solusi dari Jokowi.
"Saya pikir di benak presiden sudah ada solusinya tapi Bapak belum mengemukakan. Nah kami ingin mendengarnya di sini," kata Ilham yang disambut tepuk tangan dari peserta IDI.
Baca juga: Kabar Baik, 3 Pembatasan Layanan BPJS Kesehatan Resmi Dibatalkan
Jokowi yang menyampaikan sambutan setelahnya pun langsung memberikan jawaban terkait solusi defisit BPJS Kesehatan. Ia mengklaim sudah memahami persoalan yang menyebabkan BPJS Kesehatan defisit.
"Saya sudah tahu semuanya. Nanti saya akan ajak bicara. Ini Masalah manajemen, masalah sistem. Tahu semuanya saya. Kuncinya ada di mana tahu?" kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, ia memahami persis masalah BPJS Kesehatan karena pada saat menjadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta juga menerapkan program jaminan kesehatan serupa.
Di Solo dan Jakarta, menurut Jokowi, program jaminan kesehatan yang dulu ia terapkan juga sempat bermasalah. Bahkan, polemik yang muncul itu terus berlangsung hingga hampir satu tahun.
Baca juga: BPJS Kesehatan Sudah Tawarkan Opsi Iuran Naik, tetapi Ditolak Presiden
"BPJS ini sudah empat tahun. Perhitungan saya dua tahun, ini sudah empat tahun. Tapi enggak apa-apa, nanti saya diskusi dengan Pak Fahmi (Dirut BPJS) dan Pak Ilham," kata Jokowi.
Jokowi pun mengaku enggan memaparkan solusi defisit BPJS di atas panggung terbuka. Ia khawatir solusi yang ia paparkan justru menimbulkan polemik.
"Jadi enggak usah saya jawab di sini dulu. Karena kalau kita jawab terbuka ramainya ke mana-mana," kata dia.
Kendati demikian, Jokowi di akhir pidatonya memberi sinyal bahwa pemerintah akan mensubsidi BPJS kesehatan.
"Kita ingat subsidi BBM energi pernah mencapai Rp 400 triliun. Lah ini untuk kesehatan kok masa enggak diberikan. Ya kira-kira jawabannya kurang lebih anunya itu. Kurang lebih," tutup Jokowi disambut tepuk tangan para dokter yang hadir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.