JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan akan menggelar sejumlah forum diskusi hingga kompetisi dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2018.
Tema acara ini adalah "Satu Indonesia Kita".
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga Sukur Nababan mengatakan, melalui acara ini, PDI-P mengajak generasi milenial untuk berkontribusi lebih bagi Indonesia.
"Kegiatan pertama diskusi nasional. Tentu kalau kami lihat diskusi ini sangat strategis agar bagaimana anak muda melihat Indonesia saat ini dan ke depannya. Kami mengundang beberapa stakeholders anak muda," kata Sukur dalam konferensi pers di DPP PDI-P, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
"Kami berharap setelah diskusi ada komitmen pemuda terhadap Indonesia. Pembicaranya kami ambil dari anak-anak muda yang berprestasi," lanjut Sukur.
Forum ini akan diisi oleh sejumlah narasumber seperti Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari, Bupati Trenggalek Nur Arifin, atlet renang Gagarin Nathaniel dan Pendiri Kreavi.com serta CEO Qlapa, Benny Fajarai.
Diskusi ini akan digelar pada 27 Oktober 2018 di Kedasi Co-Working Space, Graha Niaga Thamrin, Jakarta pada pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Rangkaian acara lainnya adalah diskusi tentang startup. Menurut dia, pada era digital saat ini, anak muda Indonesia harus memanfaatkan teknologi untuk membangun ekonominya secara mandiri.
"Sekarang banyak konglomerat yang membangun ekonominya melalui startup, seperti Jack Ma. Kami mengajak anak muda Indonesia untuk memahami apa era digital, apa itu startup dan gimana cara membangun dan mengembangkan bisnisnya," kata dia.
Diskusi startup ini akan digelar di tempat yang sama dengan diskusi kepemudaan pada pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Adapun narasumbernya akan diisi oleh pihak dari perusahaan teknologi Wahyoo, Awan Tunai, Baboo, dan Sayurbox.
Selain itu, partai juga akan menggelar kompetisi menulis surat cinta Tanah Air.
Peserta diharuskan menulis surat tersebut dengan tulisan tangan dan mengirimkannya via pos ke DPP PDI-P.
Menurut Sukur, kompetisi ini merupakan ide Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
"Ini atas inisiatif Ibu Megawati, di era digital kita jarang menulis lebih banyak pencet-pencet (menggunakan gawai). Ibu Ketum berpikir untuk menimbulkan habit menulis kembali, kami memberikan kesempatan dengan tulisan tangan tentang rasa cinta terhadap Tanah Air," kata dia.
"Nanti akan kami kumpulkan, seleksi dan akan kami bukukan," lanjut Sukur.
Kompetisi tulisan itu, kata dia, diperuntukkan bagi pelajar dengan batas pengiriman karya hingga 30 November 2018 nanti.
Rangkaian acara itu akan ditutup melalui acara puncak di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (28/10/2018).
Penutupan akan diisi konser musik yang melibatkan sejumlah musisi. Lagu-lagu yang dinyanyikan merupakan lagu daerah hingga lagu perjuangan dengan aransemen milenial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.