Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perang Bintang" di Dapil Yogyakarta, dari Petahana hingga Penyanyi

Kompas.com - 23/10/2018, 14:13 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Tahapan Pemilu Serentak 2019 terus bergulir. Pada 17 April 2019, masyarakat Indonesia yang sudah punya hak pilih diminta menyumbangkan suaranya untuk memilih calon presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif baik di tingkat pusat maupun daerah.

Sebelum hari pemungutan suara digelar, peserta pemilu diberi kesempatan untuk menyampaikan visi, misi, dan program melalui kampanye. Tahapan ini sudah dimulai sejak 23 September 2018, dan akan berakhir 13 April 2019 mendatang.

Pada masa kampanye, seluruh peserta pemilu berebut untuk menarik simpati rakyat.

Khusus untuk Pemilu Legislatif, di sejumlah daerah pemilihan (dapil), para calon legislatif (caleg) harus bersaing ketat mendapatkan kursi parlemen. Pasalnya, beberapa dapil terdiri dari mereka yang relatif populer.

Popularitas didapatkan lantaran mereka petahana, publik figur, ataupun kalangan mantan pejabat negara.

Hanafi Rais diijinkan masuk ke PoldaKOMPAS.com/Ryana Aryadita Hanafi Rais diijinkan masuk ke Polda
Dapil Yogyakarta jadi salah satu wilayah yang dihuni nama-nama relatif populer. Pada Pemilu Legislatif 2019, di dapil tersebut bersaing sejumlah tokoh, mulai dari anak mantan presiden, petahana, hingga publik figur.

Mereka antara lain putri keempat mantan Presiden RI ke-2 Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto, yang maju sebagai caleg lewat Partai Berkarya.

Baca juga: Titiek Soeharto Ungkap Alasan Partai Berkarya Dukung Prabowo-Sandiaga

Ada pula petahana yang juga Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais, juga petahana dari Partai Demokrat yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo.

Tak hanya itu, di Dapil Kota Pelajar itu juga bersaing petahana dari Partai PDI Perjuangan yang juga mantan Bupati Bantul dua periode, Idham Samawi.

Sebagai pendatang, ada caleg dari PDI-P yang lebih dikenal sebagai artis penyanyi, Katon Bagaskara.

Menghadapi Pemilu 2019, dua caleg PDI-P, Idham dan Katon, sama-sama mengaku tak punya strategi khusus.

Titiek Soeharto bersama Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia Ponco Sutowo usai menemui Presiden Joko Widodo, Rabu (8/7/2015).sabrina asril/kompas.com Titiek Soeharto bersama Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia Ponco Sutowo usai menemui Presiden Joko Widodo, Rabu (8/7/2015).
Caleg PDI-P nomor urut 1, Idham Samawi, mengatakan, selama masa kampanye dirinya hanya memperkuat silaturahim dengan masyarakat.

Namun demikian, tidak dalam masa kampanye pun, Idham mengaku tetap menjalin silaturahim.

Baca juga: Hanafi Rais Pimpin Rombongan PAN Daftar Pemilu 2019

"Enggak ada strategi khusus. Jadi yang pasti saya memang sudah terbiasa silaturahmi dengan masyarakat. Enggak ada pileg pun ya silaturahmi. Mungkin hanya frekuensinya saya tambah," kata Idham saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/10/2018).

Dengan silaturahmi yang dibangun sejak lama dan konstan, Idham mengatakan, justru banyak masyarakat yang mendatangi dirinya, dan secara sukarela ingin menjadi relawan atau tim sukses.

Selain silaturahmi, cara yang dilakukan Idham adalah dengan betul-betul menyalurkan program yang ia bawa selama menjabat sebagai anggota DPR.

Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Idham Samawi di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Jumat (19/8/2016).KOMPAS.com/Kahfi Dirga Cahya Ketua Bidang Kaderisasi dan Ideologi DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Idham Samawi di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Program tersebut misalnya bantuan stimulan untuk pembangunan rumah yang tidak layak huni, pembangunan irigasi desa, hingga pembangunan infrastruktur kecamatan.

Dengan cara-cara tersebut, Idham yakin dirinya dapat merebut hati rakyat walaupun harus bersaing dengan para "bintang".

Baca juga: Jokowi Vs Prabowo di Pemilu 2019, PDI-P dan Gerindra Paling Untung Secara Elektoral

"Ya kita harus optimistis. Jadi ini tidak hanya karena mau pemilu ya, ketika saya kemarin di DPR RI lalu awal itu di Komisi II lalu yang sekarang di Komisi V, kan ada program-program dari APBN yang untuk rakyat," ujarnya

Tak jauh berbeda dengan Idham, Katon Bagaskara yang baru kali pertama maju di pemilu legislatif, mengaku tidak punya strategi khusus.

Katon mengatakan, meskipun dirinya maju dalam kontestasi pemilu, ia tetap menjadi seniman. Jika kelak dirinya terpilih menjadi wakil rakyat pun, Katon ingin berfokus pada pemajuan bidang seni dan kebudayaan Indonesia. Hal itu pulalah yang ia bawa selama masa kampanye.

Artis Katon Bagaskara menghadiri pernikahan Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution di Gedung Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2017). (Kompas.com/Muhlis Al Alawi) Artis Katon Bagaskara menghadiri pernikahan Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution di Gedung Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2017).
"Saya ini ya mau jadi seniman, seniman yang mendapat tugas menyambung lidah rakyat, menjadi tempat di mana rakyat bisa curhat, aspirasinya sampai ke saya untuk saya sampaikan nanti ke eksekutif," kata Katon saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/10/2018).

Untuk menarik simpati rakyat, Katon mengatakan, dirinya mengangkat isu yang memang ia kuasai dan cintai, yaitu budaya dan industri kreatif.

Baca juga: Caleg PDI-P, Katon Bagaskara Diharap Dongkrak Suara di Yogyakarta

Pendekatan yang ia lakukan, misalnya, soal kekayaan budaya Indonesia yang potensial menjadi komoditi ekspor, namun belum tergarap. Atau mengenai peningkatan kekuatan bangsa dalam hal budaya, seperti kerajinan, seni rupa, ukiran, hingga makanan.

"Dengan begitu, saya jalaninya nyaman, bahagia, dengan cinta, ketemu rakyat yang matanya berbinar-binar ketika saya ngomongin soal industri kreatif dan budaya, mereka semangat, ya terus saya jalani," tuturnya.

Meski optimistis, Katon mengaku tidak ambisius untum mendapat kursi di parlemen. Katon berpandangan, majunya ia sebagai caleg merupakan jalan dari Tuhan yang harus ia ikuti.

Kompas TV Fokus Sulawesi Tengah saat ini ialah untuk memulihkan seluruh keadaan pasca gempa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com