JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan informatika (Kominfo) Rudiantara mengaku internet di Indonesia belum merdeka secara merata. Sebab, manajemen seluruh platform media sosial memang sulit untuk dikelola.
"Merdeka internet di luar Jakarta belum. Di lain hal, literasi media sosial juga masih kurang," kata Rudiantara dalam acara "4 tahun kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla: Membangun Manusia Indonesia, Menuju Negara Maju" di Jakarta, Senin (22/10/2018).
Ia mencontohkan, permasalahan literasi tersebut seperti mudahnya masyarakat dalam membagikan informasi di platform media sosial.
"Kita mudah sekali forward-forward di Whatsapp. Kalau informasi yang dibagikan salah, itu kan namanya fitnah dan itu dosa," paparnya.
Baca juga: Polri Yakin Hoaks Kian Marak Jelang Pemilu 2019
Maka dari itu, bagi Rudiantara, manajemen konten di media sosial itu sangat susah. Misalnya, aplikasi Tik Tok yang diblokir pada Juli 2018 lalu lantaran memiliki konten yang cenderung negatif.
Menurut dia, pemblokiran aplikasi Tik Tok dan Telegram yang telah dilakukan Kominfo merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam melindungi rakyat dari potensi negatif media sosial.
Baca juga: Usai Diblokir, TikTok Banyak Lakukan Perubahan
"Mohon maaf saya harus melakukan pemblokiran. Indonesia adalah negara yang berani dalam memblokir Telegram. Tapi, pemerintah tidak semena-mena memblokir tanpa sebab," imbuhnya.
Ia menambahkan, setiap platform media sosial yang ada di Tanah Air sejatinya bertanggung jawab akan pembiaran hoaks di masyarakat. Jadi, permasalahan tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan platform media sosialnya juga.
"Semua pihak harus berbuat untuk menciptakan platform di Indonesia jadi lebih positif," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.