TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengagumi sejumlah tokoh nasional dan dunia. Dari para tokoh yang dikaguminya, Ma'ruf memetik sejumlah pelajaran, khususnya menyangkut para pemimpin yang berjuang membangun perdamaian.
Sejumlah nama yang ia kagumi seperti Hasyim Asy'ari, Abdul Wahab Hasbullah dan John F Kennedy
"Kalau tokoh dunia itu tokoh-tokoh yang selain membangun kesejahteraan juga membangun perdamaian, kerukunan," kata Ma'ruf di sela-sela makan bersama dengan tokoh Nahdlatul Ulama dan pimpinan pondok pesantren di Restoran Asep Stroberi, Tasikmalaya, Minggu (21/10/2018).
Baca juga: Cerita Maruf Amin yang Gemar Baca Buku Fikih dan Cerita Silat
Hasyim Asy'ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) serta tokoh Islam yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia juga dikenal sebagai pendiri pesantren Tebuireng.
Salah satu perannya sebagai pejuang kemerdekaan dengan mencetuskan Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945. Ia menyerukan bagi setiap individu dari umat Islam yang sudah dewasa harus melawan penjajah demi memperjuangkan kemerdekaan.
Sementara itu, Abdul Wahab Hasbullah juga merupakan tokoh NU. Ia merupakan tokoh yang dikenal menggaungkan kebebasan dalam keberagamaan, terutama kebebasan berpikir dan berpendapat.
Di sisi lain, John F Kennedy merupakan Presiden Amerika Serikat ke-35. Pada tahun pertamanya bekerja sebagai presiden, Kennedy mengawasi peluncuran Peace Corps, yang mengirim relawan muda ke negara terbelakang ke seluruh dunia.
Kennedy juga menaruh perhatiannya pada persoalan hak sipil, khususnya diskriminasi terhadap warga kulit hitam. Ia menekankan pentingnya setiap warga negara mendapat perlakuan dan hak yang sama dengan lainnya.
Pada tahun 1962 Kennedy juga berhasil mencegah perang nuklir menyusul langkah Uni Soviet mempersenjatai Kuba dengan peluru kendali nuklir.
"Itu kan orang-orang yang ingin bangun perdamaian, hentikan konflik. Nah, saya tertarik orang-orang seperti itu karena saya juga ingin seperti itu," katanya.
Ma'ruf dalam sejumlah kesempatan sering menyampaikan keinginannya agar masyarakat Indonesia tak berkonflik terkait persoalan ideologi.
Ia juga pernah mengingatkan, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 telah disepakati bersama sebagai pedoman berbangsa dan bernegara.
Ma'ruf ingin masyarakat tak disibukkan dengan konflik-konflik, agar Indonesia bisa lebih fokus mengembangkan diri ke arah yang lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.