Dalam hal perlindungan WNI, berikut catatan kinerja pemerintahan Jokowi-JK dalam 4 tahun:
Pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia Suzie Sudarman berpendapat, kinerja paling positif dari pemerintahan Jokowi-JK dalam hal politik luar negeri adalah soal perlindungan WNI di luar negeri.
Menurut dia, hanya pemerintahan Jokowi-JK yang berani memprioritaskan perlindungan WNI di luar negeri.
"Salah satu contohnya adalah WNI yang berada di Syria. Itu WNI di sana bisa diikuti sehingga mendapatkan informasi yang jelas mengenai mereka. Padahal itu daerah perang ya, daerah konflik. Itu jarang sekali diperhatikan pada pemerintahan sebelumnya," ujar Suzie kepada Kompas.com, Sabtu (20/10/2018).
Baca juga: Konflik Agraria Masih Jadi Persoalan di 4 Tahun Pemerintahan Jokowi
Sementara, soal peningkatan volume perdagangan, Suzie mengapresiasi instruksi Presiden Jokowi bahwa Indonesia harus memasuki pasar negara-negara non-tradisional.
Hal ini merupakan peluang baru bagi peningkatan kapasitas ekspor Indonesia yang berujung kepada perbaikan neraca perdagangan.
Namun, menurut dia, hal yang masih menjadi kendala adalah pola pikir dan cara pandang para diplomat Indonesia yang bertugas di penjuru dunia.
"Diplomat kita tidak dilatih untuk mencari pasar perdagangan. Jadi langkah yang baru saat ini, adalah pembalikan cara berpikir. Bagaimana mereka mengutamakan perdagangan. Selama ini lebih banyak budaya, padahal sebetulnya faktor bisnis. Jadi memang instruksi Jokowi itu ada kelambatan sedikit karena belum sinkron," ujar Suzie.
Suzie juga mengapresiasi pemerintah yang menjaga agar ekonomi Indonesia tidak bergantung pada satu blok saja.
Baca juga: 4 Tahun Jokowi Memimpin, Penegakan HAM Alami Kemunduran
Hal ini sudah sejalan dengan prinsip politik luar negeri yang dianut, yakni zero enemy.
"Dia tidak menunjukkan permusuhan. Dia menerima IMF-World Bank, sekalipun dia tidak sepakat karena orangnya populis. Jadi, saya lihat cukup ada fleksibilitas. Misal lain, ketika berhubungan dengan China, dia imbangi juga dengan Amerika, Indo-Pasifik dan Timur Tengah. Itu kan artinya cukup jeli dia melihat," kata Suzie.
Soal upaya Indonesia mewujudkan perdamaian dunia, Suzie menilai, Indonesia sudah cukup baik.
Namun, narasi yang harus selalu digelorakan adalah perjuangan Indonesia atas perdamaian dunia, mulai dari Palestina, Afghanistan hingga Myanmar, bukan semata-mata disebabkan Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
Akan tetapi, karena itu adalah amanat konstitusi.
Dalam Pembukaan UUD 1945 tertulis, "...kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka dari itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan..."
"Secara umum, saya memberikan nilai, politik luar negeri pemerintahan Jokowi-JK, 8 lah," ujar Suzie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.