Indonesia juga aktif mengirimkan bantuan dan aktivis kemanusiaan ke daerah konflik di Asia dan Timur Tengah, misalnya Cox Bazaar dan Rakhine State, Myanmar; Jalur Gaza, Palestina-Israel dan Marawi, Filipina.
Upaya mewujudkan perdamaian dunia juga dilakukan pemerintah Indonesia dengan cara:
Melalui prinsip politik luar negeri bebas aktif dan zero enemy, Indonesia berupaya meningkatkan hubungan dagang dengan sejumlah negara.
Indonesia juga mendorong terbukanya pasar-pasar baru non-tradisional agar produk Indonesia dapat dirasakan manfaatnya bagi negara lain.
Baca juga: 4 Tahun Pemerintahan Jokowi, Menakar Janji Penguatan KPK
Berikut yang telah dilakukan untuk peningkatan hubungan dagang dengan negara lain :
1. Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum 2018
Melalui acara ini, Indonesia meraih transaksi sebesar 586,56 juta dollar Amerika Serikat dan 'business announcement' sebesar 1,3 miliar dollar Amerika Serikat.
2. Indonesia Fair 2018 di Bangladesh
Menghasilkan business deal sebesar Rp 3,76 triliun.
3. Trade Expo Indonesia 2017 di Rusia
Indonesia berhasil meraih transaksi bisnis dengan Rusia sebesar 50 juta dollar Amerika Serikat dari sawit dan kopi, Kopi Kapal Api sebanyak 25 kontainer senilai 850.000 dollar Amerika Serikat, dan kopi roasting dari Malang sebanyak 12 kontainer dengan nilai 1,2 juta dollar Amerika Serikat per tahun.
4. Annual Meeting IMF-World Bank di Bali 2018
Presiden Jokowi, dalam pidato saat acara ini, mengajak para pembuat kebijakan fiskal dan moneter dunia untuk mengesampingkan tujuan kejayaan negaranya dan lebih mengutamakan kerjasama global demi terciptanya kehidupan dunia yang harmonis.
Baca juga: 4 Tahun Presiden Jokowi, Janji Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa Lalu yang Masih Gelap
Menganalogikan situasi pertarungan ekonomi global seperti dalam film serial 'Game Of Thrones', Presiden Jokowi mengatakan, konfrontasi dan perselisihan dalam bentuk apa pun akan mengakibatkan penderitaan.
"Bukan hanya bagi yang kalah, tetapi juga bagi yang menang. Ketika kemenangan juga dirayakan dan kekalahan juga diratapi barulah kedua-duanya sadar, tapi sudah terlambat," ujar Jokowi.
"Kalau sadarnya baru belakangan, kemenangan atau kekalahan dalam perang selalu hasilnya sama, yaitu dunia yang porak-poranda. Padahal, tidak boleh kita melakukan perusakan hanya untuk menghasilkan sebuah kemenangan. Juga tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran," lanjut dia.
Dalam pertemuan yang menelan biaya Rp 566 miliar itu, Indonesia menerima sejumlah manfaat langsung, yakni investasi untuk BUMN sebesar Rp 200 triliun dan penerimaan pajak yang diprediksi mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun.
Adapun, bagi Bali yang menjadi tempat acara, yakni peningkatan volume ekonomi sebesar Rp 5,9 triliun.