Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahun Jokowi-JK dan Catatan Pembangunan Infrastruktur

Kompas.com - 20/10/2018, 14:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam empat tahun masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu program yang gencar dilaksanakan.

Pembangunan infrastruktur dianggap akan meningkatkan konektivitas dan merangsang daya saing antardaerah di seluruh Indonesia.

Dalam beberapa pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan, program ini bagian dari implementasi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat.

Seperti apa catatan pembangunan infrastruktur dalam 4 tahun Jokowi-JK? Berikut dihimpun dari data yang dirilis Kantor Staf Presiden (KSP):

Infrastruktur konektivitas

Pembangunan infrastruktur konektivitas dilakukan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dalam bekerja dan berusaha.

Pemerintah berpandangan, selain untuk pemerataan distribusi barang/jasa, pembangunan ini juga akan meningkatkan produktivitas masyarakat dan daya saing.

1. Jalan dan Jembatan

Catatan jalan dan jembatan yang dibangun dalam empat tahun Jokowi-JK:

  • Jalan sepanjang 3.432 kilometer
  • Jalan tol sepanjang 947 kilometer
  • Jembatan sepanjang 39,8 kilometer
  • Jembatan gantung sebanyak 134 unit. 

2. Kereta Api

  • Jalur kereta api, termasuk jalur ganda dan reaktivasi sepanjang 754.59 km'sp
  • Peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 413,6 km'sp
  • Light Rail Transit di Sumatera Selatan selesai dibangun
  • Light Rail Transit di Jakarta selesai dibangun
  • Light Rail Transit di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi yang rampung pada 2019
  • Mass Rapid Transit yang juga rampung pada tahun 2019.

3. Bandar Udara

  • Ada 10 bandar udara baru (Miangas, Letung, Tebeliang, Maratua, Morowali, Namniwel, Weru dan Koroway Batu)
  • Revitalisasi dan pengembangan 408 bandara di daerah rawan bencana, terisolasi dan wilayah perbatasan
  • Pemerintah menargetkan penurunan disparitas harga lima bahan kebutuhan pokok sebesar 57,21 persen untuk masyarakat daerah terpencil dan daerah tertinggal yang belum terlayani moda transportasi lain.

4. Pelabuhan

  • 19 pelabuhan baru
  • 8 pelabuhan yang masih dalam tahap pembangunan dan direncanakan rampung pada tahun 2019
  • Target peningkatan kapasitas pengangkutan barang dari 16,7 juta TEUs per tahun pada 2014 menjadi 19,7 juta TEUs per tahun pada 2017
  • Penambahan 5 unit kapal penyeberangan penumpang
  • Penambahan 3 unit kapal motor penyeberangan
  • Penambahan 10 pelabuhan penyeberangan.

Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk konektivitas ini sudah mulai terlihat manfaatnya.

"Sudah mulai terjadi pertumbuhan penumpang yang artinya peningkatan konektivitas itu benar-benar terjadi," ujar Erani.

Pertumbuhan penumpang angkutan udara dari 2014 hingga 2017, kata dia, naik 6,5 persen, kereta api naik 8,9 persen, penyeberangan  naik 1,3 persen, demikian pula Damri yang naik 1,7 persen.

Demikian juga sudah mulai terjadi pertumbuhan angkutan barang yang artinya, daya saing ekonomi antardaerah juga mulai tumbuh," lanjut Erani.

Pertumbuhan angkutan barang dari 2014 hingga 2017 melalui jalur darat diklaim naik 3 persen, jalur angkutan laut naik 3 persen, dan angkutan udara naik 2,7 persen.

Adapun, angka yang paling tinggi adalah pertumbuhan angkutan barang melalui jalur kereta api, yakni sebesar 7,8 persen.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com