Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 7 Fakta Menarik Saat Pelantikan Jokowi-JK pada 2014

Kompas.com - 20/10/2018, 13:38 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Empat tahun lalu, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla berhasil memenangkan kompetisi Pemilihan Presiden 2014 dan dilantik sebagai presiden-wakil presiden.

Jokowi-JK mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan perolehan suara 53.15 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta mendapatkan suara 46.85 persen.

Hari ini empat tahun lalu, 20 Oktober 2014, keduanya sah menjadi presiden dan wakil presiden setelah resmi dilantik.

Berikut sejumlah fakta menarik saat pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014:

1. Pidato pertama

Detik-detik pelantikan Jokowi dan turunnya SBY, Senin (20/10/2014)Kompas.com/Sabrina Asril Detik-detik pelantikan Jokowi dan turunnya SBY, Senin (20/10/2014)

Joko Widodo dan Jusuf Kalla dilantik sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, sekitar pukul 10.00 WIB

Pengambilan sumpah dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali dan dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Setelah pengucapan sumpah, Jokowi menyampaikan pidato pertamanya sebagai kepala negara.

Dalam pidatonya, Jokowi berharap masyarakat Indonesia dapat bersatu setelah melalui ketatnya persaingan dalam Pilpres 2014.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan visi-misinya untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Baca juga: Ini Pidato Perdana Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI

2. Dua layar lebar

Tamu undangan yang tidak bisa memasuki ruang Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat disediakan dua layar lebar untuk melakukan nonton bareng (nobar) dari luar ruang sidang, Senin (20/10/2014). KOMPAS.com/SABRINA ASRIL Tamu undangan yang tidak bisa memasuki ruang Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat disediakan dua layar lebar untuk melakukan nonton bareng (nobar) dari luar ruang sidang, Senin (20/10/2014).

Bagi tamu undangan yang tidak bisa memasuki ruang sidang MPR, disediakan dua layar lebar untuk nonton bareng prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden dari luar ruang sidang.

Mereka yang menyaksikan pelantikan Jokowi-Jusuf Kalla disediakan ruang di Nusantara III Kompleks Parlemen. Di lobi Nusantara III terdapat dua buah layar sebesar 2,5 meter x 3 meter.

Di depannya, terdapat kursi lipat sebanyak 200 buah. Di tempat inilah, para tamu undangan mulai dari keluarga hingga pendukung akan menyaksikan detik-detik bersejarah hadirnya presiden ketujuh Republik Indonesia.

Baca: Baca juga: Ada Dua Layar Lebar untuk Nobar Pelantikan Jokowi-JK

3. Dominasi merah-putih

Suasana Ruang Sidang Paripurna I Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, menjelang pelantikan presiden dan wakil wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Senin (20/10/2014).KOMPAS.COM/INDRA AKUNTONO Suasana Ruang Sidang Paripurna I Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, menjelang pelantikan presiden dan wakil wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Senin (20/10/2014).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com