JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan meminta pose satu jari Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Panjaitan saat sesi foto di pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia di Bali tak perlu diperpanjang.
Menurut Zulkifli, baik Sri Mulyani maupun Luhut tak serta-merta ada niat kampanye kala keduanya mengacungkan jari telunjuk yang sama dengan nomor urut pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin yakni 01.
"Saya kira kan ada yang belum paham belum mengerti misalnya Bu Sri Mulyani kan enggak ngerti juga ngomong begini-begini (sembari mengacungkan telunjuk). Jadi ada juga sengaja atau tidak. Jangan belum paham langsung semua salah juga," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Karena itu, ia mengatakan, semestinya kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pejabat agar lebih berhati-hati dengan simbol politik.
Zulkifli mewajari hal tersebut karena bisa saja Sri Mulyani dan Luhut belum memahami secara utuh aturan kampanye yang sangat detail baik di Undang-undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
"Jadi ini menjadi pembelajaran buat kita semua," lanjut dia.