JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika, menyatakan pemerintah mampu menjangkau hampir sebagian besar penduduk Indonesia dalam menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional.
Saat ini, kata Erani, sebanyak 203 juta jiwa penduduk Indonesia ditanggung pemerintah ihwal jaminan kesehatannya.
Hal itu disampaikan Erani menanggapi persoalan defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Orang kan menyoal hanya mengenai defisit BPJS. Tapi di antara kita ada yang tahu enggak berapa juta orang Indonesia yang pegang asuransi kesehatan?" tanya Erani dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Kamis (17/10/2018).
Baca juga: Jokowi: Urusan Utang Rumah Sakit Sampai ke Presiden, Kebangetan!
"Sekarang yang pegang asuransi kesehatan di Indonesia itu 203 juta orang yaitu 76 persen penduduk Indonesia," lanjut dia.
Hak itu, kata Erani, menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menjalankan program jaminan sosial hampir setara dengan negara-negara maju.
Ia mencontohkan Jerman yang mampu menanggung 85 persen dari total penduduknya dalam program jaminan sosial.
Baca juga: BPJS Kesehatan Sudah Tawarkan Opsi Iuran Naik, tetapi Ditolak Presiden
Ia pun optimistis tahun depan Indonesia bisa menanggung 85 persen penduduknya dalam program jaminan sosial.
"Dan kita nantinya akan mengikuti negara seperti Belgia yang 100 persen. Amerika pun tidak bisa mengikuti perkembangan seperti di Indonesia ini. Tingkat percepatannya luar biasa. Bisa memberikan akses kesehatan kepada seluruh warganya," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.