Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

71 Tahun Berdiri, Ini 5 Operasi yang Pernah Dilakukan Paskhas TNI AU

Kompas.com - 17/10/2018, 19:25 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasukan khusus pada satuan militer dibentuk untuk memenuhi tugas-tugas yang berat. Dengan memikul nama "khusus" tentunya tanggung jawab yang dipikul juga berbeda dengan pasukan lainnya.

Begitu juga dengan Pasukan Khas Angkatan Udara. Berawal dari pasukan penerjun untuk membantu wilayah Kalimantan, Paskhas TNI AU akhirnya terbentuk pada 17 Oktober 1947.

Dengan kemampuan dan kompetensi yang mempuni dalam bidang lintas udara, prajurit Paskhas TNI AU juga telah melakukan serangkaian operasi di lapangan, baik itu untuk melakukan misi khusus melemahkan musuh ataupun melakukan pembebasan.

Berikut adalah beberapa operasi-operasi yang pernah dilakukan oleh Paskhas TNI AU:

1. Penumpasan RMS, DI/TII dan PRRI/Permesta

Muncul gejolak perlawanan ketika Indonesia baru merdeka. Perbedaan visi dan misi membuat sejumlah kelompok memilih caranya sendiri, termasuk DI/TII. 

Ketika itu terjadi pemberontakan DI/TII di Jawa Barat. Sebagai pasukan dengan kategori khusus, Paskhas TNI AU langsung diterjunkan ke lapangan. Mereka bersigap untuk melaksanakan sebuah misi pengejaran.

Tak hanya di Jawa Barat saja, Paskhas TNI AU juga mengerahkan satu kompi untuk penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1952. Mereka melakukan perlawanan di kendari dan Pulau Buru, Maluku.

Operasi selanjutnya juga berkaitan dengan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di wilayah Sumatera.

Bersama dengan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD)/Kopassus, pasukan Paskhas juga melakukan operasi untuk memperkokoh NKRI.

2. Operasi Trikora

Operasi ini merupakan rangkaian usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Ketika itu, Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima dalam operasi ini.

Ketika terjadi gejolak yang panas tentang status Irian Barat, Paskhas TNI AU ikut ambil bagian untuk melakukan sebuah operasi. Mereka membantu operasi yang sering disebut dengan Trikora.

Sekitar 532 personel Paskhas dikirim menuju irian Barat. Setelah beberapa kali melakukan penerjunan, terdapat kisah heroik. Kali pertama bendera Merah Putih dikibarkan di Irian Barat oleh pasukan Paskhas.

Pada 19 Mei 1962 terjadi saling serang antara regu penerjun dengan tentara Belanda. Peristiwa yang terjadi itu merenggut hampir 53 orang anggota Paskhas.

Akhirnya untuk mengenang, dibangunlah sebuah monumen di Teminabuan, Sorong dengan nama Tugu Merah Putih. Total dilakukan sembilan kali penerjunan yang dilakukan Paskhas selama operasi Trikora.

Dengan tegap, anggota Paskhas TNI-AU berbaris melewati mimpbar kehormatan di mana Presiden Soeharto dan Panglima ABRI Jenderal Try Sutrisno berada pada peringatan hari ABRI 5 Oktober 1991.Dok. Kompas Dengan tegap, anggota Paskhas TNI-AU berbaris melewati mimpbar kehormatan di mana Presiden Soeharto dan Panglima ABRI Jenderal Try Sutrisno berada pada peringatan hari ABRI 5 Oktober 1991.
3. Operasi Dwikora

Operasi Dwikora dilakukan saat Indonesia melakukan konfrontasi dengan Malaysia. Slogan Soekarno saat itu, "Ganyang Malaysia", menjadi pertanda untuk melakukan operasi militer terhadap negara itu.

Berbeda dengan operasi sebelumnya yang bergabung dengan pasukan lain, kini Paskhas melakukan operasi tunggal penerjunan.

TNI-AD dan Marinir juga mengirimkan beberapa batalion dalam serangan ini.

Peristiwa nahas terjadi ketika Paskhas TNI AU melakukan penerjunan. Pesawat C-130 Hercules yang diterbangkan Mayor (U) Djalaloedin Tantu terjatuh di Selat Malaka. Pesawat itu terjatuh karena terbang terlalu rendah untuk menghindari deteksi radar musuh.

Jumlah personel Paskhas yang gugur/hilang selama operasi ini sejumlah 83 orang dengan 117 tertangkap dan terluka.

4. Operasi Seroja

Operasi ini dilakukan oleh Paskhas pada 7 Desember 1975 di Timor Timur, kini Timor Leste.

Dalam operasi ini, Paskhas tak berfungsi sebagai pasukan pemukul, hanya untuk pengendali tempur, pengendali pangkalan, dan membentuk pangkalan udara.

Tugas Paskhas adalah membebaskan lapangan terbang Baucau, atau lebih populer dengan Villa Salazar dalam bahasa Portugis. Selain itu, Paskhas juga melaksanakan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD).

Ketika berada di Timor-Timur, Paskhas bersama dengan pasukan lain melakukan koordinasi dengan satuan lainnya untuk meredam kekacauan di sana. Markas Paskhas dijadikan perlindungan rakyat untuk menghindari konflik bersenjata.

5. Operasi Trisula dan Operasi Saberkilat

Operasi Trisula merupakan lanjutan dari pembersihan Gerakan 30 September 1965. Operasi ini dilakukan pada 1967 di Blitar Jawa Timur. Paskhas turut andil dalam operasi ini dengan mengerahkan satu kompi pasukan.

Hasilnya, banyak anggota PKI yang tertangkap. Tulang punggung kekuatan udara, yaitu pesawat Pengebom B-26 Invader dan tiga pesawat pemburu P-51 Mustang ikut diterjunkan.

Sedangkan Operasi Saberkilat merupakan untuk meredam pergolakan di Kalimantan Barat. Pergolakan terjadi karena dimotori kelompok yang dikenal dengan Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak (PGRS) dan Pasukan Kalimantan Utara (Paraku).

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com