Tepat pukul 07.00 wib pesawat Dakota yang membawa 13 prajurit AURI berada di atas sasaran dan melakukan penerjunan di daerah Sambi, Kotawaringin, Kalimantan Tengah.
Mereka mempunyai tugas membentuk dan menyusun gerilyawan, membantu perjuangan rakyat di Kalimantan, membuka stasiun radio induk untuk menghubungkan Yogyakarta- Kalimantan, dan mengusahakan serta menyempurnakan dropping zone untuk penerjunan selanjutnya.
Operasi Kotawaringin ini menjadi catatan sejarah sebagai operasi pertama pasukan payung di Indonesia.
Dalam tahap awal perkembangannya, pasukan ini lebih mendekati bentuk satuan (batalyon) infantri lintas udara pada umumnya.
Kemudian seiring dengan reorganisasi mutakhir TNI/ABRI tahun 1984- 1985, organisasi korps pasukan TNI AU dimantapkan dalam bentuk organisasi dan formatnya kini, dengan nama Paskhas TNI AU.
Tanggal penerjunan ini dijadikan sebagai hari jadi Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang nantinya berubah menjadi Paskhas TNI AU. Keputusan ini dibuat berdasarkan Keputusan Men/Pangau Nomor 54 Tahun 1967 tanggal 12 Oktober 1967.
Tugas Paskhas hampir sama dengan Raider, sebagai pasukan infantri lintas udara yang mempertahankan dan mengamankan alat utama dan sistem persenjataan TNI-AU.
Paskhas juga mempunyai tugas dalam operasi pembentukan dan pengendalian pangkalan udara depan. Paskhas mendirikan dan memasang fasilitas penerbangan, serta menghidupkan fasilitas yang di daerah pertempuran.
Mereka juga mampu mempertahankan pangkalan depan yang digunakan sebagai tumpuan udara.
Pada September 1999, dibentuklah satuan Wing Paskhas. Untuk wilayah barat, Wing I Paskhas di Jakarta, membawahi tiga skuadron dan empat flight Paskhas bs.
Wilayah timur, Wing II Paskhas di Malang membawahi tiga skuadron dan dua flight Paskhas bs. Sedangkan Wing III Diklat Paskhas di Bandung membawahi tiga satuan pendidikan.
Moto yang digunakan adalah "Karmanye Vadikaraste Mafalesu Kadatjana" yang bermakna menunaikan tugas tanpa menghitung untung dan rugi.
.
.
.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.