Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerjunan Kotawaringin, Asal Mula Terbentuknya Paskhas TNI AU

Kompas.com - 17/10/2018, 14:39 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan, Indonesia secara tak langsung sudah dapat dianggap sebagai bangsa yang berdaulat.

Sebagai bangsa yang berdaulat, tentu membutuhkan militer yang kuat untuk menjaga wilayahnya. Karena itu, Badan Keamanan Rakyat segera dibentuk untuk melindungi keamanan Indonesia.

Statusnya kemudian ditingkatkan dengan berganti nama, hingga akhirnya menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam perkembangannya, TNI memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan wilayah Indonesia.

TNI sendiri terdiri dari tiga matra, yaitu darat, laut dan udara. Setiap matra memiliki pasukan dan tugas masing-masing untuk sesuai matranya. Uniknya, setiap matra memiliki pasukan khusus untuk membantu dan melaksanakan tugas-tugas khusus.

TNI Angkatan Udara memiliki pasukan khusus yang disebut Pasukan Khas atau Paskhas. Pasukan ini dikenal dengan baret jingganya. Adapun, pada 17 Oktober ini, Pasukan Khas TNI AU memperingati hari berdirinya.

Dilansir dari dokumentasi Harian Kompas, Paskhas TNI AU merupakan pasukan tempur yang bersifat infantri dengan format organisasi tempur yang khas bagi kebutuhan matra udara. Paskhas TNI-AU menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sistem senjata matra udara.

Paskhas merupakan cikal bakal pasukan pertama dalam sejarah militer Indonesia. Dalam perkembangan Badan Keamanan Rakyat Udara, untuk dapat menjamin kelancaran operasi penerbangan militer maka dibentuk organisasi darat sebagai unsur bantuan dan pelayanan.

Ketika itu juga dirasakan perlunya dibentuk organisasi pasukan pertahanan yang mempunyai tugas pengamanan terhadap seluruh fasilitas dan instalasi pangkalan, serta pertahanan terhadap serangan lawan.

Kemudian, dibentuklah apa yang dikenal pada masa itu sebagai Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP).

Kondisi pada waktu itu menyebabkan PPP bersifat lokal dan berkedudukan di beberapa pangkalan udara. Antara lain, di Bugis (Malang), Maospati, Mojoagung, Panasan, Maguwo, Cibeureum, Kalijati, Pameungpeuk dan di luar Pulau Jawa ada di Palembang dan Padang.

Pasukan terjun payung

Latihan Angkasa Yudha 2012
Prajurit Paskhas TNI AU memeragakan simulasi SAR tempur pada Latihan Manuver Lapangan Angkasa Yudha 2012 di Tanjung Pandan, Pulau Belitung, Bangka Belitung, Selasa (23/10). Latihan tersebut meliputi lima operasi udara, yaitu operasi serangan udara strategis, lawan udara ofensif, pertahanan udara, operasi informasi, dan operasi dukungan udara. Manuver lapangan ini melibatkan pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut, pesawat intai dan pasukan TNI AU.RIZA FATHONI Latihan Angkasa Yudha 2012 Prajurit Paskhas TNI AU memeragakan simulasi SAR tempur pada Latihan Manuver Lapangan Angkasa Yudha 2012 di Tanjung Pandan, Pulau Belitung, Bangka Belitung, Selasa (23/10). Latihan tersebut meliputi lima operasi udara, yaitu operasi serangan udara strategis, lawan udara ofensif, pertahanan udara, operasi informasi, dan operasi dukungan udara. Manuver lapangan ini melibatkan pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut, pesawat intai dan pasukan TNI AU.

Dilansir dari Paskhas.mil.id, pasukan ini terbentuk karena permintaan Gubernur Kalimantan yang ketika itu dijabat Mohammad Noor untuk menerjunkan pasukan dalam membantu perjuangan rakyat Kalimantan.

Maka pada 17 Oktober 1947, 13 orang dipersiapkan untuk terjun di Kotawaringin. Mereka semuanya belum pernah mendapat pendidikan secara sempurna tentang terjun payung, kecuali teori dan latihan darat.

Penerjunan dilakukan dengan pesawat Dakota RI-002, pesawat sewaan milik Robert Earl Freeberg.

Freeberg merupakan seorang pilot berkebangsaan AS yang dikenal dengan julukan One Man Air Force. Dakota RI-002 lepas landas pada pukul 03.40 dan berhasil menerjunkan ke-13 orang tersebut di atas Kotawaringin.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com