Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Program Studi dan Universitas dengan Jumlah Pelamar CPNS Terbanyak

Kompas.com - 17/10/2018, 13:31 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pendaftaran calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2018 telah ditutup pada Senin (15/10/2018) pukul 23.59 WIB. Pendaftaran tersebut telah diperpanjang selama lima hari, sebab sebelumnya Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan pendaftaran hanya berlangsung hingga 10 Oktober 2018.

Pendaftaran CPNS terintegrasi secara nasional melalui mekanisme online pada situs resmi BKN, sscn.bkn.go.id. Dari pemberitaan sebelumnya, sebanyak lebih dari 3 juta orang telah mengikuti proses seleksi CPNS 2018 hingga tahap memilih instansi yang dituju.

Dengan ditutupnya proses pendaftaran tersebut, maka dapat diketahui hasil final jumlah pelamar.

Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com dari BKN, berikut lima program studi universitas asal pelamar terbanyak dan 5 universitas asal pelamar terbanyak di CPNS 2018.

Program studi terbanyak

1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Program studi PGSD menduduki peringkat pertama di antara lima prodi asal pelamar terbanyak pada CPNS 2018. Sebanyak 190.804 orang melamar dari program studi ini.

Banyaknya jumlah ini kemungkinan karena lebih banyaknya alokasi yang disediakan pemerintah untuk profesi guru dan kesehatan.

2. Kebidanan

Prodi terbanyak kedua adalah Kebidanan. Sebanyak 166.117 orang melamar dari program studi ini.

3. Pendidikan Agama Islam

Prodi ini berada di urutan ketiga. Sebanyak 162.340 pelamar mendaftar dari program studi Pendidikan Agama Islam. Sebagai informasi tambahan, Kementerian Agama membuka sebanyak 17.175 formasi di CPNS kali ini.

4. Manajemen

Posisi keempat program studi asal pelamar terbanyak adalah Manajemen. Sebanyak 160.007 pelamar CPNS 2018 melamar dari program studi Manajemen.

5. Akuntansi

Pelamar dari program studi Akuntansi sebanyak 155.174 orang.

Universitas terbanyak

1. Universitas Terbuka

Universitas Terbuka menduduki urutan nomor satu sebagai universitas asal pelamar terbanyak pada CPNS 2018. Jumlah pelamar yang berasal dari Universitas Terbuka sebanyak 102.229 orang.

2. Univeritas Pendidikan Indonesia

Posisi kedua universitas terbanyak asal pelamar diduduki oleh Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Pelamar CPNS 2018 yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia adalah sebanyak 33.647 orang.

3. Unversitas Negeri Padang

Posisi selanjutnya disusul oleh Universitas Negeri Padang. Jumlah pelamar dari universitas ini sebanyak 31.330 orang.

4. Universitas Negeri Semarang

Universitas Negeri Semarang (Unnes) masuk ke dalam lima besar universitas asal pelamar terbanyak. Dari pendaftar CPNS 2018, pelamar yang berasal dari Universitas Negeri Semarang sebanyak 31.155.

5. Universitas Brawijaya

Pelamar CPNS 2018 yang berasal dari Universitas Brawijaya sebanyak 29,488 orang. Universitas negeri yang berada di Malang, Jawa Timur ini menduduki posisi kelima universitas asal pelamar terbanyak dalam masa pendaftaran CPNS kali ini.

Pengumuman hasil administrasi

Pengumuman hasil administrasi telah dilaksanakan sejak Senin (16/10/2018) hingga Minggu (21/10/2018) mendatang.

Pelamar dapat memantau situs SSCN untuk mengecek hasil pengumuman administrasi ini. Selain itu, pelamar juga dapat memperhatikan informasi resmi dari akun media sosial BKN dan instansi yang dituju.

Setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi, pelamar akan mengikuti seleksi kompetensi dasar, yang terbagi menjadi tes karakteristik pribadi (TKP), tes intelegensia umum (TIU), dan tes wawasan kebangsaan (TWK).

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com