Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Bambang Soesatyo soal Peluru Nyasar ke Gedung DPR

Kompas.com - 16/10/2018, 18:04 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo menjelaskan kemungkinan Kompleks Parlemen menjadi sasaran peluru nyasar yang terjadi pada Senin (15/10/2018).

Pada Senin kemarin, dua ruangan anggota DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks, Senayan, Jakarta, terkena peluru nyasar.

Satu peluru mengenai ruangan anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw di Lantai 16 dan satu peluru lagi menembus ruangan anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Bambang Heri Purnama di Lantai 13.

Menurut Bambang, letak Gedung Nusantara I memang berdekatan dengan area Lapangan Tembak Senayan.

Baca juga: Ketua DPR Sebut Penembak Peluru Nyasar Baru Lulus Sertifikasi Tembak Reaksi

Ia memperkirakan, jarak antara area parkir DPR dan tempat latihan menembak reaksi sekitar 100 meter. Jika ditarik ke lantai 16, jaraknya sekitar 200-300 meter.

"Ada pertanyaan kok sampai DPR ya? Karena memang tempat latihan yang dipakai yang paling pojok, sangat dekat dengan DPR. Mungkin jaraknya dari situ ke parkir DPR 100 meter, ke atas kira-kira 200-300 meter dan daya rusaknya kuat," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Berdasarkan informasi sementara yang diterima oleh Bambang, terduga pelaku berinisial I, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berumur 32 tahun.

I merupakan anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Banten dan berdomisili di Bintaro.

Baca juga: Perbakin DKI Sebut Terduga Penembak Peluru Nyasar di Gedung DPR Anggota Baru

Saat kejadian, I diduga menggunakan senjata genggam Glock-17 berkaliber 9 milimeter yang telah dimodifikasi menjadi senjata 'full' otomatis.

Politisi yang juga pengurus Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) itu, menjelaskan, senjata jenis Glock berkaliber 9 milimeter memiliki jangkauan tembakan hingga 1,5 mil atau sekitar 1.609,344 meter.

"Itu jangkauan jelajahnya bisa mencapai 1,5 mil. Jadi tembakan efektif itu bisa 400 meter. Kalau tembakan tepatnya 25-75 meter," kata Bambang.

Baca juga: Proyektil Peluru Nyasar di Gedung DPR Dikirim ke Labfor Mabes Polri

Informasi lain yang diterima Bambang, terduga pelaku telah mengikuti penataran dan pendidikan Tembak Reaksi.

Terduga pelaku berinisial I juga diketahui baru memiliki sertifikat kelulusan Tembak Reaksi tahun 2018.

"Yang bersangkutan saat reloading atau saat mau mengeluarkan magasin terpencet pelatuk, arah laras agak menghadap ke atas, kemudian meledak. Karena senjata diduga sudah diubah menjadi otomatis, maka yang keluar lebih dari satu peluru. Dua di antaranya menyasar ke Gedung DPR," ujar Bambang.

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Jadi Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Usai Jadi Presiden Terpilih, Prabowo dan Gibran Temui Jokowi di Istana

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com