JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Polri untuk menindak berbagai gangguan keamanan sekecil apapun, termasuk kejahatan yang dilakukan para begal.
Kalla mengatakan, pembiaran gangguan keamanan akan memiliki konsekuensi terhadap aktivitas ekonomi masyarakat.
"Kalau kita masa bodoh biarkan begal-begal dibiarkan atau apapun, maka orang tidak mau keluar malam," ujarnya saat membuka seminar di PTIK, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Pria yang Begal Pasangan Kekasih di Labuan Bajo
Wapres melanjutkan, jika warga tak berani keluar malam, warung-warung kopi akan tutup. Efeknya, para pedagang warung kopi bisa kehilangan pendapatannya.
Kata Kalla, itu adalah contoh nyata bagaimana gangguan ketertiban dan keamanan akan memengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat.
Oleh karena itu lah, kata Wapres, Polri harus bersama-sama masyarakat menjaga ketertiban dan keamanan demi terciptanya iklim ekonomi yang kondusif.
Baca juga: Ditodong Senpi, Wartawan Jadi Korban Begal
Kondusifitas ekonomi akan memompa pemasukan ke negara. Hal ini penting sebab sebagian anggaran negara tersebut juga akan diberikan kepada institusi Polri.
"Kalau hari ini anggaran dipaksanakan naik terus maka jalan tidak bisa dibangun, rumah sakit tidak bisa dibangun karena anggaran kita terbatas," kata Kalla.
"Tetapi kalau ketertiban, politik, keamanan ekonomi, berjalan serentak maka itu akan menjadi baik," sambungnya.