Ia menyebutkan, di Italia, para usahawan muda mampu mengolah limbah hasil pertanian seperti jeruk menjadi tekstil untuk industri fashion di negara tersebut.
Di AS dan Eropa Barat, para pengusaha muda bisa menghasilkan outlet ritel kopi dengan nama-nama besar. Di Singapura, muncul para traders muda.
Baca juga: Strategi Prabowo-Sandiaga untuk Gaet Suara “Swing Voters”
Sementara, di Indonesia, inovasi dan kreativitas itu bisa menghasilkan orang seperti CEO Go-jek Nadiem Makarim.
"Sayangnya, Nadiem ini adalah hasil inisiatif individual. Negara kurang atau bahkan tidak hadir dalam menyiapkan 'pemenang' seperti Nadiem," ujar Dradjad.
"Inilah salah satu pilar kebijakan ekonomi Prabowo-Sandi. Rinciannya banyak. Tapi bahasa gampangnya, negara harus pro-aktif dan menginvestasikan dana APBN yang memadai untuk menghasilkan lebih banyak lagi Nadiem baru," lanjut dia.
.
.