Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Pesan Gempa Magnitudo 8,4 dan 7,5 Jumat Ini, BMKG Sebut Hoaks

Kompas.com - 12/10/2018, 10:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah peristiwa gempa yang mengguncang Jawa Timur hingga Bali pada Kamis (11/10/2018), muncul berbagai pesan yang mengabarkan adanya gempa susulan di Madura, Jawa Timur, yang tersebar melalui beberapa media sosial.

Informasi yang beredar seperti adanya prediksi gempa bermagnitudo 8,4 dan juga potensi gempa susulan bermagnitudo 7,5. Berikut rinciannya:

1. Gempa bermagnitudo 8,4 dan tsunami di Madura

Beredar pesan yang mengabarkan adanya gempa dan tsunami yang akan terjadi di Madura, Jawa Timur pada hari ini, Jumat (12/10/2018), pukul 22.45 WIB.

Adapun pesan tersebut juga menyebutkan bahwa prediksi gempa itu bermagnitudo 8,4.

Pesan ini tersebar melalui aplikasi pesan WhatsApp yang kemudian diunggah oleh salah satu pengguna Twitter, @rlthingy pada Kamis (11/10/2018).

Pemilik akun @rlthingy mengungkapkan, dirinya tidak tahu pasti kebenaran pesan tersebut. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada.

Hoaks gempa Madura yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp.Twitter: BMKG, @infobmkg Hoaks gempa Madura yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp.

Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Hary Djatmiko mengatakan, informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

"Informasi ini sudah dapat dipastikan hoaks. Teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan tepat, apalagi memastikan kapan terjadinya gempa megathrust tersebut," ujar Hary saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Menurut Hary, dalam ketidakpastian tersebut, yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi yang tepat seperti menyiapkan langkah-langkah konkret yang perlu segera dilakukan untuk meminimalisasi risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa.

2. Gempa susulan bermagnitudo 7,5 pukul 22.30-23.59 WIB

Selain itu, muncul juga informasi tentang adanya gempa susulan pukul 22.30-23.59 WIB yang akan terjadi di Madura, Jawa Timur.

Dilansir dari akun resmi Instagram, BMKG, @infobmkg mengungkapkan, mereka mendapatkan informasi dari salah satu pengguna yang menanyakan kebenaran isi pesan tersebut.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Tadi mimin niatnya mau nyiapin bahan sharing buat besok, abis itu istirahat. Intip-intip kolom komentar masih aja ada yang nanyain "bener gak akan ada gempa susulan 7.5 di jatim, Madura?" Ternyata oh ternyata gambar ini penyebabnya... ???????????? . . Gempa susulan memang normalnya terjadi setelah gempa-gempa besar dan relatif kecil seperti gempa-gempa susulan di jatim yang kekuatan terbesar yang tercatat adalah 3.5, tapi kalau sampai nyebutin prediksi angka 7.5 SR itu jelas-jelas #HOAX Karena sampai saat ini prediksi gempa belum bisa dilakukan secara tepat dan akurat apalagi sampai detail nyebutin angka 7.5. . . Masih aja yah ada orang yang senengnya lihat orang panik. Heran mimin tuh...???? #lawanHOAX #terjangHOAX #infoBMKG

Sebuah kiriman dibagikan oleh BMKG (@infobmkg) pada 11 Okt 2018 jam 9:01 PDT

Pihak BMKG mengonfirmasi bahwa informasi gempa susulan tersebut merupakan hoaks. Gempa susulan normalnya terjadi setelah gempa-gempa besar dan berkekuatan relatif kecil.

"Gempa susulan terbesar yang pernah tercatat oleh BMKG yakni bermagnitudo 3,5. Sementara, jika ada informasi yang menyebutkan prediksi gempa susulan dengan angka 7,5 itu sudah jelas merupakan hoaks," ujar Hary.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com